CYBERSULUT.NET – Pemerintah Jerman menyerukan agar Rusia dan Ukraina berhenti melakukan perang. Alasannya perang dua negara tersebut membuat negara-negara dunia terancam mengalami krisis pangan.
“Perang harus segera dihentikan,” tegas Kanselir Jerman, Olaf Scholz dalam Pertemuan Pertama Champions Group of the GCRG on Food, Energy, and Finance seperti dikutip dari laman ekon.go.id, Jakarta, Minggu (22/5).
Hal serupa juga disampaikan Bangladesh melalui perdana menterinya. Sheikh Hasina menegaskan dukungan Bangladesh untuk penghentian perang dan sanksi yang berdampak pada berbagai aspek di banyak negara di dunia.
Dalam rangka merespon kondisi saat ini, PM Hasina menyerukan agar solidaritas global dan lembaga pembiayaan internasional diperkuat. Dukungan yang tepat sasaran perlu diberikan kepada negara yang rentan termasuk akses pasar, rantai pasok, logistik global dan akses pembiayaan.
“Termasuk dukungan teknologi dan penelitian untuk sektor pertanian,” katanya.
Senada, Perdana Menteri Barbados, Mia Mottley, menyoroti kelompok Small State Island Countries mengalami dampak yang luar biasa berat akibat perang Rusia-Ukraina.
Permasalahan yang dihadapi antara lain berupa kenaikan harga-harga komoditas dan gangguan rantai suplai. Sementara negara-negara ini sulit mengakses fasilitas pinjaman dari lembaga-lembaga keuangan seperti DSSI dan the Common Framework.
“Barbados mengundang kontribusi aktif dan kepemimpinan politik dari G7 dan G20 untuk membantu penyelesaian permasalahan terutama dari sisi keuangan, mengingat sebagian besar negara dalam kelompok ini memiliki tingkat hutang yang tinggi,” tegas Mia Mottley.
Dalam merespon beberapa pernyataan dari Champions GCRG tersebut, Sekretaris Jenderal UNCTAD, Rebeca Grynspan menyambut baik pertukaran informasi yang dilakukan oleh para Champions. Dia berharap dapat menyuarakan aspirasi setiap negara yang terdampak krisis.
“Kerja sama yang baik diharapkan dapat terjalin dalam mengatasi krisis ini,” ujar Grynspan.
Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres menekankan kompleksitas situasi yang dihadapi saat ini terkait kondisi pangan, energi dan keuangan dunia. Berbagai kemungkinan juga telah dikaji untuk solusi atas krisis Keuangan. PBB juga memerlukan masukan dan dukungan dari negara-negara dunia untuk mengatasi krisis Energi.
“Progres telah dilakukan untuk mengatasi krisis Pangan, dengan prioritas mengembalikan ekspor bahan pangan dari Ukraina dan Rusia dalam waktu dekat, ungkap Sekjen PBB Guterres.
Sumber : merdeka.com