CYBERSULUT.NET – Banyak Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kotamobagu yang dimulai sejak puluhan tahun lalu, masih bertahan sampai saat ini.
Salah satunya seperti usaha kue kolombeng yang dirintis Sarija Paputungan (65), warga Kelurahan Molinow, Kecamatan Kotamobagu Barat. Usaha ini sudah berjalan sejak 30 tahun lalu.
“Alhamdulilah, sampai saat ini, usaha masih tetap jalan. Dan sekarang ini, bukan hanya kue kolombeng yang dikembangkan akan tetapi sudah ada dua jenis kue lainnya, Amandel dan Bronis,” kata Sarija, saat ditemui sejumlah awak media di tempat usahanya tersebut, Selasa (24/04/2018).
Ibu satu anak ini mengungkapkan, dirinya tidak sendirian untuk menopang produksi kue-nya itu. Ada tiga orang yang sudah siap mebantunya, untuk menyiapkan adonan sampai tahap pembakaran hingga memasukan kue itu ke dalam kemasan.
“Sehari bisa bikin sepuluh bak kue kolombeng, dibantu dengan tiga karyawan,” ujarnya.
Sarija mengaku, bisnis kue Kolombeng cukup menjanjikan, terbukti sekarang ini produksinya terus meningkat bahkan sudah menyebar luas hingga pemasarannya tembus luar daerah.
“Selain swalayan di Kotamobagu, Pemesan ada juga yang dari bandung, Bogor, Jakarta, disana banyak saudara-saudara yang ikut memasarkan kue kolombeng ini. Ada juga dari Manado hingga Gorontalo. Mereka sudah menjadi langganan kami sejak dulu,” akunya.
Di sisi lain, Sarija juga mengapresiasi kebijakan Pemerintah Kota Pemkot) melalui instansi terkait, yang turut terlibat atau membantu dengan memberikan sejumlah bantuan.
“Pemerintah tahun lalu pernah memberikan bantuan berupa mesin pres label. Dengan bantuan itu, bisnis kolombeng ini sudah mempunyai label, serta ciri Khas sendiri di Kotamobagu,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, kue Kolombeng yang di Packing dengan harga Rp10.000 per bungkus ini dapat terjual hingga ratusan bungkus per hari. Karena selain permintaan dari puluhan swalayan di Kotamobagu, pelaku usaha itu juga memenuhi pesanan dari para pelanggannya. Sebulan penghasilannya, bisa tembus Rp36 juta.
Penulis: Zul