Kunker ke Serbia, Ini ‘oleh-oleh’ Legislator Untuk Sulut

Salah satu kegiatan (diskusi) yang dilaksanakan dalam Kunker Legislator Sulut di Serbia. (Foto: ig/ist)

CYBERSULUT.NET-Kunjungan Kerja (Kunker) 3 legislator DPRD Sulawesi Utara (Sulut) dalam rangka memenuhi undangan duta besar di Beogard Serbia dengan tema acara pameran pertanian Internasional berakhir sudah.

Sekembalinya dari negara dengan julukan Beli Orlovi ini, legislator yang terdiri dari Ketua Komisi II Cindy Wurangian, Anggota Komisi II Raski Mokodompit dan Ferdinand Mangumbahang membawa ‘oleh-oleh’ berharga ke Sulut.

Sebagaimana dikatakan Cindy Wurangian kepada wartawan, Senin (28/05/2018) tadi, adalah kesempatan Sulut dalam mengolah gula kelapa yang jelasnya potensi ini dimiliki Sulut untuk kemudian bisa di pelajari untuk kemudian dijual ke Serbia.

“Karena jelasnya pasar sangat menyukai karena dinilai lebih sehat demikian dengan air kelapa,” jelas Wurangian.

Terkait hal ini sebagai komisi 2 yang membidangi dinas dinas terkait, seperti Perdagangan, Perkebunan dan Dinas Koperasi, pihaknya tegas Wurangian akan mempertanyakan hal ini ke Dinas terkait.

“Yang menjadi problema selama ini adalah SDA yang tersedia namun tidak didukung dengan pasar. Ini kesempatan baik, sudah ada pasar yang bersedia untuk membelinya dan tinggal bagaimana petani di Sulut dan terutama pemerintah daerah bisa memanfaatkan iyu,” tegas legislator Partai Golkar ini.

Selain hal tersebut, mereka juga mendapat sejumlah pengalaman penting diantaranya, da pabrik besar dari Indonesia namun pekerjanya semua warga Serbia hanya posisi manager yang asli Indonesia.

“Ini hasil perjanjian atau kesepakatan, yang jelasnya baik diterapkan jika ada investor luar yang menanamkan modal atau berusaha di negara Indonesia atau khususnya daerah Sulut,” lanjutnya.

Untuk Serbia sendiri menurut Wurangian, dari sisi pertanian banyak menggunakan mesin-mesin pertanian sehingga hasilnya lebih cepat dan mudah jika dipanen.

“Intinya yang bisa kami petik adalah bagaimana dukungan dari Pemerintah terhadap home industri, mulai pelatihan, modal hingga pemasaran. Sehingga home industri disana maju dan masyarakat diberdayakan,” tutupnya.

Penulis: Anggawirya Mega

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *