Prestasi Jadi Harga Mati Bagi 24 Atlit Pelatda Kota Manado Dari 9 Cabor

CYBERSULUT.NET – Sekitar 24 atlit cabang olahraga perseorangan mengikuti pembinaan prestasi olahraga sejak dini lewat Pelatihan Daerah (Pelatda) yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Manado.

Ke 24 atlit tersebut tersebar di 9 cabang olahraga, yakni Pencak Silat, Tinju, Biliard, Anggar, Selam, Gateball, Karate, Muaythai dan renang dengan dilatih oleh 7 orang pelatih dan 7 orang asisten pelatih.

Kadispora Kota Manado, Laurens Umboh melalui Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kota Manado, Pontoh Kakauhe mengatakan para atlit yang mengikuti Pelatda ini sebenarnya diproyeksikan jangka panjang untuk terakomodir di Pekan Olahraga Nasional (PON) bahkan menjadi juara.

“Jangka menengahnya adalah Pra PON tahun depan, dia harus lolos dulu di Pra PON. Tetapi jangka pendeknya ada, yakni Porprov, dia harus ambik jatah, dia harus mengklaim dirinya terbaik di Sulut tentunya dengan kompetisi,” jelas Pontoh, Kamis (25/10/2018).

Jadi menurut Pontoh, para atlit tersebut harus membuktikan diri jadi yang terbaik di Sulut, setelah itu harus lolos Pra PON kemudian PON.

“Itu merupakan visi pembinaan prestasi olahraga Kota Manado, Berprestasi diajang Nasional, bila perlu Internasional,” ujar Pontoh.

Dengan demikian, Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) menjadi ajang pembuktian diri bagi ke 24 atlit Pelatda tersebut, apabila berhasil melewati ujian awal tentu bisa melaju sampai ke Pra PON bahkan PON.

“Kalau tidak berhasil di program jangka pendek yakni Porprov, ya di ganti, kalau berhasil terus bisa mengikuti Pra Pon,” tambah Pontoh

Untuk itu, Pontoh menegaskan bahwa prestasi menjadi sebuah harga mati bagi ke 24 atlit yang sedang mengikuti Pelatda tersebut.

“Tidak ada pemasyarakatan, artinya mau menjadikan mereka mencintai lagi olahraga, tidak ada, harapannya cuma 1, Prestasi,” tegas Pontoh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *