Wisuda 418 Mahasiswa, Direktur Polimdo Ingatkan Lulusan Jaga Pikiran Tetap Waras

CYBERSULUT.NET – Politeknik Negeri Manado (Polimdo) mengelar sidang terbuka senat wisuda gelombang III tahun 2025, Kamis (30/10/2025) di Auditorium Prof Ruddy Tenda.

Sebanyak 418 lulusan Polimdo Sarjana Terapan dan Diploma III resmi diwisuda pada gelombang III tahun 2025 tersebut.

Direktur Polimdo, Mareyke Alelo MBA dalam sambutannya menitipkan pesan kepada para lulusan, untuk terus menjaga pikiran agar tetap waras secara mental maupun spiritual.

Menurut Mareyke Alelo, banyak orang yang menyandang gelar sarjana bahkan gelar lebih tinggi, tapi banyak bermental gila. Pikirannya terganggu menjadi sumber keresahan di masyarakat.

“Jadi pikiran yang menjadi sumber pertimbangan sumber perkesadaran sumber kreativitas itu harus di jaga jangan sampai menjadi gila. Memang waras waras tidak masuk rumah sakit jiwa tetapi tindakannya di masyarakat menunjukkan sebagai orang yang tidak waras,” tutur Mareyke Alelo.

Mareyke Alelo juga mengingatkan para lulusan untuk tidak banyak bermimpi, setelah mengantongi ijazah Polimdo.

“Pemerintah saat ini menawarkan magang bagi anak anak yang baru lulus ini ada kesempatan magang di biayai oleh Pemerintah. Jadi jangan ungkang ungkang kaki untuk mengikuti magang,” ujar Mareyke Alelo.

“Ada program program lain yang ditawarkan bagi alumni yaitu untuk kerja di Jepang dan Polimdo akan memfalisitasi. Tadi diantara wisudawan ada yang baru pulang dari jepang, ada yang beberapa waktu lalu mengikuti program Isma di Perancis, Australia. Banyak sekali peluang yang terbuka bagi adik adik,” sambung Mareyke Alelo.

Di akhir sambutannya, Mareyke Alelo menitip pesan kepada para wisudawan agar terus menghormati orang tua yan telah bekerja keras membiayai kuliah.

“Dalam sejarah dan pengamatan maupun observasi, anak anak yang hormat pada orang tua, hidupnya diberkati. Pesan juga bagi para orang tua, aar terus mendoakan dan memberkati setiap usaha anak demi meraih kesuksesan. Hindari melontarkan kata negatif, karena itu akan menjadi kutuk bagi anak,” tukas Mareyke Alelo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Continue copy, click home