CYBERSULUT.NET – Sebanyak 384 warga Palu meninggal dunia usai gempa berkekuatan 7,4 SR dan tsunami mengguncang wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat (28/9) lalu. Jumlah tersebut baru yang didapatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Palu.
Belum di wilayah lainnya, khususnya Donggala dimana pusat gempa terjadi. Gempa serta tsunami praktis meluluhlantakkan kawasan itu.
Minimnya alat berat membuat sejumlah korban masih terjebak dalam bangunan yang sudah rata dengan tanah. Contohnya di Mal Tatura, pusat perbelanjaan terbesar di Palu yang terletak di Jalan Emy Saelan. Mal megah itu ambruk.
Diduga masih ada puluhan hingga seratusan orang yang terjebak dalam mal empat lantai yang dibangun 2006 itu.
Salah satu pegawai mal mengungkap masih ada beberapa pengunjung yang belum juga dievakuasi.
Sementara itu, di Rumah Sakit Budi Agung di Jalan Maluku, Palu, terdapat 14 jenazah yang dibawa dari Mal Tatura. Adapun seratusan orang yang terluka seperti patah kaki dan luka-luka masih berada di halaman rumah sakit. Sebagian ruang pasien belum ditangani secara medis karena belum adanya dokter.
Di tempat lain, seperti Hotel Roa-Roa yang berlantai delapan dan berada di Jalan Pattimura, juga rata dengan tanah. Hotel yang memiliki 80 kamar itu terdapat 76 kamar yang terisi oleh tamu hotel yang menginap.
Menurut sejumlah orang yang ditemui di hotel yang roboh itu, banyak korban gempa yang berada dalam reruntuhan gedung hotel.
Penari & atlet paralayang masih hilang
Di lokasi lain seperti di arena Festival Pesona Palu Nomoni, puluhan hingga seratusan orang pengisi acara, sebagian merupakan para penari, juga belum diketahui nasibnya, saat terjadi gelombang tsunami di pantai sekitar yang menyapu tempat acara festival tahunan itu.
Selain penari, atlet paralayang hingga kini belum diketahui keberadaannya. Satu diantaranya merupakan warga negara Korea Selatan.
Kabar tersebut diunggah akun instagram @crack.palinggi.
“Please, Pray for 6 paragliding friends staying at the Roa-Roa Hotel during the earthquake 7.7 SR in Palu, Central Sulawesi,” tulis akun tersebut.
Dalam unggahannya, akun itu turut menulis para atlet yang masih hilang. Yakni:
1. Franky Kowaas
2. Ardi Kurniawan (Gundul)
3. Petra Mandagi
4. Lee Dongjin (South Korea)
5. Reza C Kambey
6. Gleen Mononutu
7. Serda Fahmi
Rumah Sakit Anutapura di Jalan Kangkung, Kamonji, Kota Palu, yang berlantai empat pun roboh. Banyak gedung, rumah, dan bangunan lainnya yang rusak di sekeliling kota.
Warga masyarakat juga terlihat masih panik dan masih mengungsi ke daerah-daerah yang lebih aman seperti ke dataran yang lebih tinggi.
Sumber : merdeka.com