CYBERSULUT.NET – Penanganan Rumah Sakit (RS) Kandou Malalayang dinilai lambat dalam menangani Alexander Pangkey (54), Guru di salah satu Sekolah Menegah Kejuruan di Kecamatan Mapanget, yang menjadi korban penusukan muridnya sendiri.
Menurut Silvia Walani sebagai istri dari Almarhum Alexander Pangkey, saat dirujuk ke RSUD Prof Kandouw Malalayang sekira pukul 12.00 WITA, dirinya sudah meminta petugas medis maupun dokter untuk segera melakukan penanganan, berapapun biaya yang akan diminta.
“Salah satu perawat menjawab kalau penanganan medis mereka sudah ada standarnya, saya percaya dengan ucapannya dan menunggu,” kata Silvia.
Lanjut dia, sudah cukup lama menunggu bahkan suaminya yang bersuara meminta agar segera dipercepat penanganannya, namun dari pihak dokter menjawab harus menunggu ruang ICU dulu.
“Ibu harus ada ICU dulu, ibu mau selesai operasi cuma di ruangan biasa,” ujar Silvia mengutip perkataan dokter.
Meskipun diakuinya ada salah satu dokter yang berusaha mencarikan ruang ICU, namun operasi terlanjur terlambat.
“Namun akhirnya lama, bayangkan masuk sekira pukul 12.00 WITA, diambil tindakan operasi nanti sore. Ada sekira empat jam,” sesalnya.
Istri Guru Yang Ditikam Murid, Minta Pelaku Dihukum Berat
Diketahui, Almarhum Alexander Pangkey tewas setelah sempat dirwat intensif di Rumah Sakit (RS) Prof Kandou Malalayang akibat luka tusukan yang ditikam muridnya saat pulang sekolah.
Kejadian berawal ketika salah satu murid berinsial FF (16) ditegur korban karena kedapatan merokok dalam lingkungan sekolah. Tak terima ditegur, siswa tersebut pulang mengambil pisau lalu kembali ke sekolah menusuk gurunya secara membabi buta.
Christy Lompoliuw