CYBERSULUT.NET – Di momen peringatan yang ke 90 Hari Sumpah Pemuda, sekira 28 anak muda yang tergabung dalam kawan Irfan Basri (Ibas) mendeklarasikan gerakan #KawanPerubahan
#KawanPerubahan merupakan sebuah penegasan posisi dari semua anak muda bahwa Sulawesi Utara dalam posisi konsisten dan setia kepada Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
“Ini kesetian yang tiada mendua seperti kalimat lengkap dari Bhinneka tunggal ika tan hana dharma mangrwa. #KawanPerubahan yang dideklarasikan hari ini berangkat dari prinsip-prinsip dasar ini,” ujar Ibas, sang penggagas, Minggu (28/10/2018).
Perubahan yang dimaksud adalah untuk menjadikan Sulawesi Utara yang lebih baik, salah satunya menjadikan Kota Manado sebagai simbol perdamaian dunia, bukan hanya Manado tetapi Sulawesi Utara juga.
“Kami ingin menjadikannya sebagai bagian yang serius untuk soal-soal seperti ini, hal-hal yang menjadi dinamika dan tantangan bangsa kita saat ini yang sedang mengguncang bahkan banyak tantangan yang selama ini kita pegang bersama kami jawab dari Manado, Sulawesi Utara,” jelas Ibas.
Meski baru dideklarasikan, namun Ibas mengatakan bahwa #KawanPerubahan sudah lama terbentuk sebagai individu, komunitas maupun kelompok.
“Kami semua yang berkumpul hari ini, adalah orang-orang yang memiliki sejarah panjang sebagai bagian dari gerakan perubahan. Tapi hari ini, kami memberikan penegasan bahwa apa yang sudah kita lakukan sejak lama akan terus kita lakukan dan kami ingin menjadikan Manado sebagai contoh di dalam bagian bangsa ini,” tambah Ibas.
Usai deklarasi, diberikan penghargaan dan apresiasi kepada orang-orang yang memiliki karya pada perubahan, orang-orang yang menginspirasi perubahan, yakni Benny Mamoto, Muksin Bilfaqih, Jull Takaliuang, Marlon Kamagi, Faisal Pranoto, Melki Pangemanan, dan almarhum Frangky Kowaas.
“Mereka adalah orang-orang yang sudah melakukan sesuatu yang luar biasa, namun mengalami pembiaran dan dianggap tidak melakukan sesuatu yang luar biasa bagi perubahan bangsa ini,” tegas Ibas
