CYBERSULUT.NET – Fenomena pindah partai sedang menjadi tren baru di daerah Bumi Nyiur Melambai Sulawesi Utara (Sulut). Tak tanggung-tanggung, 3 dari 15 kepala daerah belakangan hengkang dari partai yang membesarkan nama mereka, sedangkan 3-4 kepala daerah lainnya dikabarkan akan segera menyusul. Yang menjadi menarik, kesemua politisi tersebut berlabuh pada 1 partai besutan Surya Paloh yakni Partai Nasdem. Tak ayal, fenomena tersebut disinyalir sejumlah pihak sebagai langkah ‘cari aman’ atas keterlibatan mereka atas kasus dugaan hukum.
Menyikapi hal itu, Pengamat Politik Sulut Pitres Sombowadile menduga kuat ada permainan tersistematis.
“Meskipun fakta sahih atau real belum kita miliki, bahwa Kejaksaan Agung mempergunakan kekuasaannya untuk menguntungkan partai, tapi dapat diduga ada permainan. Saya melihat ada beberapa rentetan sehingga saya berkesimpulan,” kata Sombowadile, Senin (01/10/2018) siang.
Dari beberapa rentetan kejadian, sambungnya, ada permainan yang sengaja dirancang untuk mempersulit Pejabat di daerah yang nakal.
“Saya menarik kesimpulan, ada permainan yang menyusahkan pejabat di daerah yang nakal terkait penggunaan anggaran, dipersoalkan di tingkat Kejaksaan, kemudian ada orang-orang nakal tertentu di partai Nasdem yang kemudian datang ke mereka untuk menawarkan suaka hukum. Jadi kalau mereka masuk Nasdem, proses hukum itu mandek paling kurang masa 5 tahun ini,” ungkap Direktur Center for Alternative Policy (CAP) Manado ini.
Menurut Sombowadile, kesimpulannya bukan tanpa alasan, data-data yang dimilikinya merupakan alasan mendasar atas pernyataannya tersebut.
“Dari Telly Tjanggulung, yang bermasalah di Kejaksaan. Dari informasi yamg saya dapat, sekarang dia menjadi Ketua Nasdem. Nggak jelas lagi masalahnya di Kejaksaan,” ungkap Aktvis Sulut ini.
Bahkan, kasus dugaan korupsi proyek pemecah ombak di Likupang Timur, yang diduga melibatkan kepala daerah di Minut menurut Sombowadile semakin menelanjangi partai Nasdem.
“VAP bergabung ke Nasdem dan penanganan kasusnya di Kejati Sulut semakin tak jelas. Dan yang terbaru, Walikota Manado GSVL, yang diduga terkait dalam tindak pidana korupsi terhadap penggunaan dana hibah penanganan bencana banjir bandang Manado tahun 2014. Vicky sekarang bergabung dengan Nasdem dan saya meragukan penyelesaian penanganan kasusnya di Kejagung RI,” kunci Sombowadile.
Editor: Redaksi