CYBERSULUT.NET-Sejarah kehadiran Rumah-Sakit Umum Daerah (RSUD) Noongan terungkap dalam hearing Komisi IV DPRD Sulut bersama jajaran Direksi RSUD Noongan, Senin (26/02/2018) siang tadi.
Di hadapan Ketua Komisi IV James Karinda SH didampingi Wakil Ketua Komisi Inggried Sondakh, Sekretaris Komisi Fanny Legoh serta Herry Tombeng, Sisca Mangindaan, Lucy Taroreh, Norry Supit, Muslimah Mongilong dan Rita Lamusu yang merupakan anggota Komisi IV, Dirut RSUD Noongan dr Enrico Rawung mengungkapkan suasana batin sehingga terbentuknya RSUD Noongan dari Gubernur De Jong yang mendapat perintah pemerintah Hindia-Belanda untuk dibanhun rumah sakit.
“Dan dipilihlah dua lokasi yakni di Cisarua Bogor dan satunya di daerah Noongan Langowan Sulut. Pemilihan Noongan bukan sembarangan karena daerah Noongan itu area yang sangat indah dan sejuk sangat pantas merawat orang sakit paru-paru. Namun, setelah otonomi daerah, baru pemprov mengalihkan status Noongan dari Rumah Sakit khusus paru-paru untuk menjadi rumah sakit umum,” ungkap Enrico.
Dari sejarah itulah, lanjut Enrico, saat ini RSUD Noongan memiliki target di 2019 jadi pusat rujukan regional, beberapa kabupaten sebelum dirujuk ke RSUP Kandouw bisa dirujuk ke Noongan untuk ditangani sampai tuntas.
“Kalau sudah tidak bisa teratasi, baru dirujuk ke RSUP Kandouw. Ini yang sementara kita tingkatkan terus agar bisa melakukan pelayanan rujukan regional. Kalau itu sudah berjalan bisa menjadi hospital tourism supaya orang dari jauh bisa mencari pelayanan sembari menikmati Sulut dari Noongan,” jelasnya.
Terkait dengan rolling yang nantinya akan dilakukan pemerintah terhadap dirinya sebagai dirut dan berpengaruh pada target baik dari sisi sistem maupun pembangunan, Enrico mengaku, hal itu bukan sebuah masalah.
“Karena, itu kebijakan pemerintah pusat. Kita juga punya masterplan dan roadmap, jadi siapapun yang jadi pemimpin di RSUD Noongan harus menjalankan aturan atau target tersebut,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Sulut James Karinda memberikan apresiasi yang tinggi terhadap jajaran RSUD Noongan yang terus melakukan perubahan dalam sejumlah aspek.
“Apresiasi yang tinggi di bawah kepemimpinan Dirut Enrico, RSUD Noongan bisa menjadi rumah sakit yang bukan hanya tempat merawat orang sakit, tetapi bisa jadi tempat wisata,” tutup Karinda.
Penulis: Anggawirya Mega