CYBERSULUT.NET – Memasuki usia yang ke-58, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dinilai semakin maju dan hebat.
Hal tersebut diungkapkan Koordinator Komando Olly Steven Teman Relawan Aman dan Damai (KOSTRAD) Sulut, John Dumais, Jumat (23/09/2022).
Menurut John Dumais, kemajuan yang dicapai Sulut tidak lepas dari kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey (OD) dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (SK) yang bekerja dalam senyap dan tak banyak bicara.
“Hanya karena pandemi Covid saja yang menghalangi sepanjang 2 tahun. Tapi sesuatu yang luar biasa ketika Covid, Sulut justru jadi Propinsi paling stabil tingkat pertumbuhan ekonomi dan satu-satunya Propinsi yang melakukan ekspor hasil perikanan dan pertanian,” kata Dumais.
Mantan Ketua Komisi I DPRD Sulut ini mengungkapkan, pasca Covid justru semangat membuktikan kinerja/prestasi semakin agresif.
“Salah satunya adalah dengan membuka penerbangan langsung dari Korea ke Manado. Ini langkah hebat dan brilian,” tutur Dumais.
Lanjut dikatakan Dumais, laporan Bank Indonesia menunjukan kondisi ketenagakerjaan Sulut terus terjadi perbaikan di tengah peningkatan jumlah angkatan kerja.
“Hal ini tercermin dari turunnya Tingkat Pgangguran tTerbuka (TPT) dari 7,28% pada Februari
2021, menjadi 6,51% pada Februari 2022. Penurunan angka TPT ini, tidak terlepas dari
proses pemulihan perekonomian Sulut sepanjang triwulan IV – 2021 dan triwulan II – 2022 yang telah mendorong meningkatnya kemampuan dunia usaha dalam melakukan penyerapan tenaga kerja,” ungkap Dumais.
Lanjut Dumais, Kondisi kesejahteraan di Sulawesi Utara tercatat juga mengalami perbaikan, tercermin dari tingkat kemiskinan yang menurun.
“Jumlah penduduk miskin di Provinsi Sulawesi Utara pada Maret 2022 sebanyak 185,14 ribu jiwa atau 7,28% dari total penduduk, menurun sebesar 11,2 ribu jiwa dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” lugasnya.
Sedangkan indikator kesejahteraan lain yang terkini, ditambahkan Dumais, Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) Sulawesi Utara pada tahun 2021 juga mengalami peningkatan. Secara nasional, IPM Sulawesi Utara di atas nasional dan berada pada peringkat 7 dari 33 provinsi lainnya di Indonesia.
“Peningkatan IPM Sulawesi Utara terutama didorong oleh kenaikan
pada seluruh indikator pembentuk IPM yaitu Umur Harapan Hidup Saat Lahir (UHH),” jelasnya.
Dumais pun menegaskan, berdasar pada laporan BI ini tercatat seiring dengan kinerja perekonomian Sulawesi Utara yang tetap tumbuh positif pada triwulan II 2022, penyaluran kredit perbankan meningkat, terutama ditopang oleh peyaluran kredit modal kerja dan kredit konsumsi, yang mengindikasikan perbaikan
perekonomian daerah terus berlanjut.
“Hal ini tercermin dari pertumbuhan kredit pada segmen debitur UMKM yang masih dalam tren peningkatan. Sementara itu, risiko kredit cukup terjaga di bawah threshold 5% meskipun mengalami penurunan kualitas, yang tercermin dari peningkatan terbatas NPL (gross) dari 3,21% pada triwulan sebelumnya
menjadi sebesar 3,43% pada triwulan II 2022,” tukas Dumais.
REDAKSI