CYBERSULUT.NET – Hakim Vincentius Banar SH MH, sosok mantan Plt Pengadilan Negeri (PN) Manado dan Juru Bicara Pengadilan resmi berpindah tugas ke Pengadilan Negeri (PN) Sidoarjo, Jawa Timur.
Bertugas selama 5 tahun dan 4 bulan berdasarkan SK , tentunya bukan waktu yang terbilang singkat dalam suatu jabatan. Hakim Banar dalam kesan dan pesannya ketika diwawancarai Cybersulut.net , menceritakan pengalamannya selama bertugas di PN Manado.
“Banyak pengalaman di PN Manado, bertugas Tahun 2014 sebagai hakim Hakim junior sendiri, pernah Ketua Pengadilan meskipun Plt (Pelaksana Tugas, red), sering jadi PLH (Pelaksana Tugas Harian, red) , Juru Bicara pengadilan. Ketika di Bantul juga sering jadi juru bicara. Saya senang bertemu banyak orang bisa mengetahui aspirasi masyarakat,” tutur Hakim Banar, yang juga pernah menjabat KPN Bajawa Flores ini.
Menurutnya, bertugas di PN Manado, bukan pekerjaan yang ringan sebagai hakim karier juga Tipikor.
“Bertugas di PN Manado, terasa ringan dengan tim yang kuat, tidak ada kendala yang berarti. Kendala setiap orang, yang bertugas di setiap PN pasti merasakan. Ada yang rajin, setengah rajin, itu biasa dimana mana, so far baik dengan kami,” Ucap Hakim Banar.
Ditanyai kesan menjadi Pelaksana Tugas KPN Manado, menurutnya hal itu salah satu bagian yang cukup mengesankan.
“Dua bulan dan lima belas hari, menjadi Plt , pada saat itu sedang pada masa pencarian surat keterangan para Bacaleg (Bakal Calon Anggota Legislatif, red) dan itu ketika menjadi plt , sehingga pekerjaan itu cukup banyak. Kami breafing, kerja tim, jadi semua bisa berjalan, menurut pantauan berbagai media, baik cetak dan online juga, cukup puas atas pelayanan publik di PN Manado.”.
“Semua bisa berjalan baik, pak Edo (Simarmata, red), KPN sebelumnya sudah memberikan pijakan untuk bekerja. Saya teruskan saja seperti itu,” sambung Hakim Banar , bungsu dari empat bersaudara , Kakak tertua sudah almarhum, kedua bekerja sebagai Praktisi Pariwisata di Yogya , kakak ketiga Pramugari Maskapai Garuda Indonesia.
Berbicara Kota Manado itu sendiri, dirinya tidak pernah mendapat ancaman di saat sebagai hakim yang mengadili suatu perkara.
“Ngga ada, tidak pernah ada ancaman, hanya sekali waktu bertugas di Masohi. Yang pasti dari kotanya, Manado sangat menyenang kan , bagi saya mirip mirip di Yogya, kota yang Indah , kulinernya yang asik dan orang orang yang menyenangkan. Jadi lima tahun itu nga terasa. Kalo saya bilang sih bukan sudah lama, baru lima tahun, kalo bisa tujuh tahun,” kelakar Hakim Banar tertawa, penggemar kuliner panas pidis, ikan bakar ini, saat menjawab pertanyaan awak media.
Lanjut Hakim Banar, jika Manado adalah Kota yang sejak kuliah sudah didambakan untuk bisa berkerja, selain Bali yang juga menjadi Kota favorit.
“Manado salah satu kota favorit yang sejak kuliah dulu, ada dua kota yang saya inginkan bekerja, Bali dan Manado, saya enjoy banget, ” Kata Hakim yang kedua Orang Tua sudah lama tutup usia, Ibu meninggal ketika dirinya sudah menjadi hakim di Ambon, dan Ayah sudah Almarhum sejak dia masih duduk di kelas 3 SMP.
Di penghujung wawancara, Hakim Banar mengatakan menjadi Juru bicara adalah jabatan yang sangat di sukai dari dulu.
“Ada tidaknya saya disini, jangan berhenti bersilahturahmi, pintu terbuka lebar, saya terima kasih pada JMH (Jurnalis Meja Hijau,red) . Di era pak Edo, wartawan ada satu wadah untuk berkomunikasi, informasi satu pintu, wartawan dan JMH mitra PN yang paling asik. Apa gunanya kerja keras , dan rajin tapi tidak ada yang tahu. Dengan pemberitaan sampai pelosok banyak yang tahu , bagaimana PN Manado sekarang, perubahan dan transparansi. Semoga juru bicara yang baru bisa berkomunikasi dengan baik,” kunci Hakim Banar.

PERJALANAN KARIR
Karir hakim Banar dimulai pada Tahun 1996- 2000, sebagai Cakim (Calon Hakim) di Pengadilan Negeri Madiun. Kemudian di penghujung Tahun 2000 dilantik menjadi hakim, pengangkatan pertama di Masohi Serang Barat di Maluku.
“Kala itu, terjadi rusuh, sebenarnya bukan sara hanya dibuat rame dua pihak saja. Dulu itu tidak ada yang berani masuk kesana, hanya dua orang, satu Ketua ,keduanya saya, kami satu kampus,” cerita Hakim Banar kala dirinya awal menjadi hakim.
Menurutnya, suasana pergolakan daerah, merasakan susana mencekam, was was akan bahan makanan terbatas, mencari support hingga berlindung ke Gereja pun sudah dirasakannya demi keamanan ketika bertugas.
“Ditempa dari tempat yang keras, ketika bekerja ditempat lain, menjadi justru ringan,” tambah Banar.
Hakim Banar di Tahun 2005 – 2008 diberi bonus tugas dari MA (Mahkama Agung) selama tiga tahun bekerja di Pengadilan Negeri di Gianyar , pulau Bali, yang merupakan salah satu tempat terkenal dengan banyak tempat wisata. Ditempat bertugas ini juga dia bertemu dengan pasangan hidupnya.
“Nah, saya kemudian ketemu dengan istri saya, lulusan Universitas Udayana, profesi pengacara dan ketemu, puji Tuhan sekarang ada Christop,” sambung Hakim Banar soal keluarga kecilnya, istri Kristina Nana Banar dan putra semata wayang, Chistop Leo Banar yang berusia satu tahun.
Tahun 2008-2011, pindah ke Pengadilan Negeri Bantul di Yogyakarta. Ditugaskan ke daerah asal tidak serta merta membuat dirinya senang, “Saya sebenarnya tidak terlau menggemari ditempat saya sendiri. Karena dari Jaksa dan Pengacara, semua teman teman di Jogya hehehe,” ucapnya sambil terkekeh.
Tahun 2011 – 2013 kembali berpindah tugas, dipromosikan menjadi Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bajawa, Flores. Hanya selama sembilan bulan menjabat WKPN, Lantas kemudian diangkat menjadi Ketua Pengadilan Negeri (KPN) Bajawa.
“Di Bajawa, udaranya sangat dingin ada dua kabupaten Bajawa dan Ende, di Bajawa ada terkenal kampung wisata Bena, situ MA sudah mulai transparansi persidangan, dulu itu RTS, sekarang SIPP . Selama dua tahun menjabat KPN, kemudian di 2014 pindah ke Pengadilan Negeri Manado,” tutup Hakim Banar jebolan strata dua, Ilmu Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
KUTIPAN SOSOK HAKIM BANAR
Guna mendukung kemajuan dan keterbukaan PN Manado, hakim Banar diangkat menjadi Juru Bicara PN Manado, kala itu di Era KPN Edward Simarmata SH LLM MTL, dan dipercayakan lagi pegang Plt KPN Manado.
Dedikasi dan pengabdian hakim Banar di PN Manado oleh Ketua PT Manado DR Robinson Tarigan diucapkan terima kasih saat membawakan sambutan kala melantik pejabat definitif KPN Manado, Lukman Bachmid SH MH
“Saya atas nama pengadilan tinggi Manado mengucapkan terima kasih kepala sdr Vincentius Banar SH MH, atas pelaksana tugas dan pengabdiannya di PN Manado, yang kami harapkan pada periode berikutnya lebih meningkatkan lagi pengabdiannya, sebagai hakim senior di PN Manado,” ucap KPT Tarigan dalam sambutannya pada Senin 30 Juli 2018, di aula PT Manado. (Penulis, Publish@Topiksulut.com).
Flashback, Ketua PN Bitung Alfi Usup SH MH kala masih menjabat hakim di PN Manado, saat pengusulan hakim Juru Bicara PN Manado, di akhir Desember 2017 kepada KPN Simarmata. Usup menuturkan kalau sebenarnya ada tiga nama yang telah diusulkan, tapi Banar memiliki keistimewaan tersendiri.
“Ada tiga nama yang diusulkan, tapi pak Vincentius punya keunggulan tersendiri. Ketika ketua tanya, saya jawab kalau pak Vincetius memiliki keistimewaan loyalitas dan royalitas,” tutur Usup lalu, ketika diwawancarai sejumlah awak media, waktu itu.
(Publish @Topiksulut.com).
Dan masih (lagi) dipercaya oleh KPN Manado, Lukman Bachmid pun mengangkat Banar sebagai Juru Bicara Pengadilan.
4 HAKIM PROMOSI MUTASI
Diketahui, Ada empat hakim PN Manado yang dipromosi mutasi, selain Hakim Vincentius Banar SH MH bertugas ke Pengadilan Negeri (PN) Sidoarjo, tiga hakim lainnya, yakni WKPN Manado, Liliek Prisbawono Adi SH MH bertugas sebagai Ketua Pengadilan Negeri (KPN) Balikpapan, Hakim Benny Simanjuntak SH MH menjadi KPN Negeri, pulau Bali dan Hakim Arkanu SH MHum bertugas di Pengadilan Negeri (PN) Semarang.
Serly Wilhelmina