CYBERSULUT.NET – Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe, Michael Thungari dalam kunjungannya ke Politeknik Negeri Manado (Polimdo), Selasa (26/08/2025) mengakui terkesima dengan ‘Aura’ atau atmosfir positif kampus Polimdo saat menyambut kedatangannya.
Diungkapkan Bupati Michale Thungari, sejak disambut dan dijamu di cafe milik Polimdo, dirinya langsung diajak berdiskusi dan berpikir.
“Saya terkesima dengan fasilitas dan cara berpikir kampus ini. Saya langsung diajak berdiskusi dan berpikir saat disambut. Kampus ini sukses membangun iklim berpikir dan berkembang,” ungkap Bupati Michael Thungari dalam sambutannya saat penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Gedung Kuliah Terpadu (GKT) Polimdo.
Menurut Bupati Michael Thungari, Polimdo saat ini merupakan salah satu Perguruan Tinggi (PT) yang menjadi ujung tombak dalam menciptakan lulusan siap dipakai bekerja.
“Lulusan Polimdo lebih dicari daripada lulusan S1 yang hanya mengandalkan pembelajaran secara teoritikal. Artinya pembelajaran secara pengalaman dan praktek di lapangan,” ujar Bupati Michael Thungari yang berlatar belakang pengusaha ini.
Bupati pun berharap, Polimdo terus mempertahankan metode ilmu dalam mengasah lulusan yang siap pakai bekerja tersebut.
“Semoga polimdo tidak meninggalkan hal tersebut, malah melakukan terus-menerus lebih mengasah lulusan Polimdo siap kerja dan siap pakai, karena memasuki usia kerja dibutuhkan daya juang yang tinggi,” tukas Bupati Michael Thungari.
Sementara itu saat ditemui media, Bupati Michael Thungari mengungkapkan tujuannya menyambangi Polimdo, untuk menjalin kerjasama di berbagai bidang khususnya sektor kepariwisataan.
“Kita ingin dunia di dalam laut ini digali lebih dalam, dan disini banyak instruktur sehingga memudahkan kita untuk menggali potensi lebih lagi,” ungkap Bupati.
Lanjut dikatakan Bupati, ada beberapa desa di Kabupaten Kepulauan Sangihe yang memiliki potensi wisata untuk dikembangkan, yang nantinya bersama Polimdo akan kita pilih yang terbaik, sehingga secara anggaran dan perlakuan khusus akan terfokus ke desa tersebut.
“Seperti Desa Pananualeng dan Desa Para llele dan masih ada beberapa desa lagi yang masih masuk kategori Desa wisata,” tukas Bupati Michael Thungari.