Jenderal Andika Resmi Pimpin TNI, Rocky Wowor Yakin Diplomasi Militer Indonesia Makin Kuat

Rocky Wowor saat silahturahmi dengan Jenderal Andika Perkasa (Kiri) dan Jenderal Dudung Abdurachman (Kanan). Foto : Kolase cybersulut.net

CYBERSULUT.NET – Jenderal Andika Perkasa resmi dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai panglima TNI di Istana Negara, Rabu, 17 November 2021.

Kepercayaan Presiden Jokowi terhadap Jenderal Andika Perkasa dalam memimpin TNI, dinilai sudah tepat dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta memberi rasa nyaman bagi rakyat Indonesia.

“Visi Jenderal Andika Perkasa, “TNI adalah kita” akan membawa pemahaman masyarakat, melihat TNI sebagai bagian dari mereka,” ujar Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di DPRD Sulut, Rocky Wowor.

Menurut Rocky Wowor, Jenderal Andika Perkasa mampu menjalankan amanat Undang-undang Nomor 34/2004 tentang TNI. Yakni menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta melindungi segenap bangsa Indonesia.

“Jenderal Andika akan mampu meningkatkan operasi pengamanan perbatasan, serta mampu melakukan penguatan diplomasi militer yang sesuai dengan kebijakan politik luar negeri,” ungkap politisi muda ini yang dikenal memiliki hubungan komunikasi yang baik dengan TNI/Polri ini.

“Selamat bertugas Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa. Selamat bertugas juga Jenderal Dudung Abdurachman sebagai Kepala Staf Angkatan Darat,” tukas Rocky Wowor.

BACA : Presiden Jokowi Resmi Lantik Jenderal Andika Perkasa Sebagai Panglima TNI

Diketahui, sebelum menjadi panglima TNI, Andika menjabat sebagai kepala staf TNI AD. Ia mengawali karier di jajaran Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Di Kopassus, ia banyak bertugas di Satuan-81 Penanggulangan Teror dan Grup 3 Sandhi Yudha.

Pria kelahiran 21 Desember 1964 ini juga pernah menjabat Komandan Batalyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus (2002), Komandan Rimdam Jaya pada 2011, dan Komandan Korem 023/KS pada 2012. Ia juga pernah melaksanakan operasi di Timor Timur (1990), operasi teritorial di Timor Timur (1992), dan operasi bakti TNI di Aceh (1994).

Dalam perjalanannya, pria lulusan Akademi Militer Angkatan 1987 ini pernah menjadi Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera Kodam I/Bukit Barisan. Pada 2013, ia diangkat menjadi Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad).

Pada 2014, Andika menggantikan posisi Jenderal TNI Doni Monardo sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Jokowi. Kemudian, pada 2016, menantu dari Jenderal Hendropriyono ini menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura. Saat menempati jabatan itu, ia membawahi Komando Kewilayahan Pertahanan di Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

Lalu, pada Januari 2018, Andika naik jabatan menjadi Komandan Kodiklat TNI AD dan menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada Juli di tahun yang sama. Tak lama berselang, dia dilantik Presiden Jokowi sebagai Kepala Staf TNI AD (KSAD) menggantikan Jenderal Mulyono pada November 2018.

 

 

REDAKSI / Christy Lompoliuw

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Continue copy, click home