CYBERSULUT.NET – Wakil Bendahara Umum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dimas Satrio menyebut, pengeluaran dana kampanye sudah sebesar Rp 149,7 miliar. Dana kampanye itu dikeluarkan sejak 23 September 2018-28 Maret 2019.
Dana kampanye itu ia sampaikan langsung didampingi oleh Cawapres Sandiaga Uno, Dahnil Anzar dan Sudirman Said. Pengeluaran dana kampanye yang tersebar itu digunakan untuk bahan kampanye, dan kegiatan kampanye yang bersifat tatap muka.
“Hingga saat ini pengeluaran dana kampanye Rp 149,7 M. Pengeluaran terbesar bahan kampanye Rp 49 miliar. Kedua kegiatan lain Rp 38,9 miliar, tatap muka saat ini masa kampanye terbuka artinya biaya kampanye hingga 13 April akan meningkat Rp 31,6 miliar,” kata Dimas di Media Center BPN Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Jumat (29/3).
Sementara itu, untuk pemasukan dana kampanye hingga saat ini berjumlah Rp 192,5 miliar. Penerimaan dana terbesar berasal dari sumbangan secara suka rela sebesar Rp 117,2 miliar atau sekitar 62 persen dari total penerimaan.
“Di mana kami mengucapkan terima kasih, kami menerima dengan total Rp 192,5 miliar,” sebutnya.
Selain itu, Cawapres 02 Sandiaga Uno mengaku dukungan dari masyarakat sangat meningkat dalam terakhir bulan ini. Dana sumbangan yang ia terima seperti dari ulama hingga kelompok masyarakat di Papua.
“Ini ada beberapa kegiatan saya mendapat sumbangan dari masyarakat hampir di setiap acara sekarang. Di satu bulan terakhir semakin deras. Titipannya ada mengurangi utang negara, bantu perjuangan dari Abu Dhabi, ulama, di Papua ada sumbangan dari emak, di Indrapura juga,” ujar Sandi.
Sandi mengungkapkan, dana kampanye yang dia keluarkan selama ini paling banyak dihabiskan di Pulau Jawa.
“Yang paling padat masyarakatnya yaitu di Pulau Jawa, itu 60 persen dari penduduk Indonesia. 50 persen kegiatan Prabowo-Sandi juga di Jawa, jadi kita harus alokasikan untuk kegiatan sosialisasi dan kampanye di Jawa,” pungkasnya.
Sumber : merdeka.com