CYBERSULUT.NET – Kepolisian Republik Indonesia terus memantau akun-akun media sosial yang menyebarkan ujaran kebencian maupun hoaks di tengah proses pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 yang dapat membuat gaduh masyarakat.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menutup pendaftaran capres dan cawapres 2019 dengan dua kandidat. Di mana pertarungan terjadi antara calon petahana Joko Widodo berpasangan dengan Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto berpasangan Sandiaga Salahudin Uno.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Mabes Polri Brigadir Jenderal Mohammad Iqbal menegaskan, melalui Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri telah memantau pergerakan akun media sosial yang dapat mempengaruhi konflik di masyarakat sejak lama.
“Kami sudah bergerak. Melakukan ini sejak sebelum pendaftaran capres dan cawapres kemarin. Sampai penetapan kita lakukan langkah-langkah antisipatif patroli siber dunia maya dan nyata. Kami sudah sebar,” kata Iqbal, Minggu 12 Agustus 2018.
Iqbal menegaskan, pihaknya terus memantau bila ada seperti kelompok penebar ujaran kebencian yang sempat membuat gaduh masyarakat di media sosial seperti Saracen dan Muslim Cyber Army.
Sumber : viva.co.id