CYBERSULUT.NET – Mendekati hari Lebaran, Permintaan daging meningkat. Harga pun semakin tinggi, dari 110 ribu per kilogram naik hingga 150 ribu per Kilogram.
Salah satu pedagang daging di pasar serasi Gogagoan Muzakir Karim (40) menyebutkan, kenaikan harga daging disebabkan karena jarak import sapi yang jauh.
“Kenaikan mulai pekan lalu, dari 110 ribu naih hingga 150 ribu per kilogram. Sapinya dari ujung pandang Sulawesi Selatan sehingga itu yang membuat harga naik, dan hal seperti ini terjadi biasanya menjelang hari lebaran harga daging dan permintaan meningkat,” kata Muzakir, Selasa (12/06).
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperdagkop-UKM) mengungkapkan, pihaknya terus melakukan pemantauan terkait fluktuasi harga Bahan Pokok (Bapok) maupun daging.
“Terkait hal ini, kami akan turun dilapangan untuk mrmantau dan memeriksa harga daging yang merosot naik,” ungkapnya
Terpisah, Kepala Kantor Badan Urusan Logistik (Bulog) Kotamobagu Petrus Batseran menyatakan, pihaknya bakal menyediakan atok daging apabila ada kenaikan harga daging yang tinggi.
“Saat kita memang tak punya stok daging. Namun ketika itu dibutuhkan maka kami akan upayakan.
Ada juga daging import yang disediakan, tapi itu daging kerbau bukan sapi. Namun kebanyakan disini tidak mengonsumsi daging kerbau kecuali daging sapi,” katanya
Menurutnya, penyediaan daging harus melayangkan surat permohonan terbih dahulu ke Pusat, Jika dari pusat sudah mengizinkan, maka pihaknya akan diberikan biaya untuk pembelian daging tersebut.
“Kami ajukan permohonan dulu di pusat. Jika kemudian ada kenaikan daging yang signifikan, mau tida mau kita akan membantu untuk pasaran,” tukasnya.
Penulis: Zul