CYBERSULUT.NET – Kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi maupun Kabupaten/Kota yang ada di Sulawesi Utara (Sulut) dinilai belum memuaskan keinginan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Pengamat Politik dan Pemerintahan Sulut, Taufik Manuel Tumbelaka saat dipercayakan menjadi panelis dalam Talk Show Legislative Sulut Expo 2018, Selasa (6/3/2018).
“Berdasarkan hasil kajian saya yang dikumpul dari para wartawan yang pos di DPRD Provinsi maupun Kabupaten/Kota, kinerja para wakil rakyat tersebut belum memuaskan sebagaimana keinginan masyarakat,” ungkap Tumbelaka.
Menurut pendiri Tumbelaka Academic Centre (TAC) ini, lembaga DPRD yang ada di Sulut belum sepenuhnya memperjuangakan aspirasi rakyat yang selama ini disampaikan.
“DPRD Sulut cuma 10 persen kinerja yang memenuhi syarat. Aspirasi rakyat diserap namun sejauh mana diperjuangkan dengan sungguh-sungguh, termasuk dari hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) dan produk Perda yang akan diterbitkan,” ujar Taufik.
Taufik pun mempertanyakan terkait maksud dan tujuan dari perjalanan dinas para wakil rakyat tersebut, sementara capaian dan sosialisasinya sampai dimana.
“”Para wakil rakyat sering tidak ada di kantor padahal waktu kerja.. Lalu ada dimana ? Laporan kegiatannya mana ? Tindak lanjut dari hasil RDP mana ?,” tanya Taufik.
Taufik pun menyarankan, agar para legislator yang dipercayakan dan dipilih masyarakat agar memiliki kepekaan dan kepedulian serta keberanian dalam memperjuangkan keinginan masyarakat banyak.
“Para legislator harus memiliki kepekaan dan kepedulian serta keberanian dalam memperjuangkan hak dan kebutuhan masyarakat. Jangan jadi korban kebijakan para elite politik,” tukas Taufik.
Sebagai pernyataan penutup Taufik mengingatkan bahwa rakyat semakin kritis, jangan sampai fasilitas kerja untuk para wakil rakyat kelas bintang lima (mewah – red) tapi kinerja kaki lima.

Sementara itu dalam Talk Show dengan tema “Wakil rakyat yang merakyat” yang diarahkan Jhony Suak sebagai moderator serta dihadiri mahasiswa dari Fisipol Unsrat dan De La Salle tersebut, para wakil rakyat dari Kabupaten/Kota yang ada di Sulut membagikan suka-duka selama menjadi penyambung lidah rakyat.
“Kami terpilih dan dihormati karena rakyat. Tentu saja apa keinginan rakyat kami harus teruskan dan diperjuangkan,” ujar Ketua DPRD Kabupaten Sitaro, Djibton Bogar Tamudia.
Dirinya pun mengatakan, rumah dari para anggota DPRD sudah merupakan kantor atau tempat menampung aspirasi.
“Masyarakat lebih banyak menyalurkan aspirasi di rumah, jadi sebenarnya kantor para anggota DPRD ada di rumah pribadi maupun di jalanan,” ungkapnya.
Disisi lain, Pimpinan DPRD Kabupaten Minahasa Utara (Minut) Berty Kapojos menegaskan lembaga yanh dipimpinnya akan tegas menindak para wakil rakyat yang melakukan perbuatan di luar moral termasuk terlibat narkoba.
“Tidak hanya di lembaga DPRD, hingga sekolah kami tegaskan menolak narkoba,” tukasnya.
Penulis : Christy Lompoliuw