CYBERSULUT.NET – Sekretaris Jendral (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Harto Kristianto menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) agar terus mempertahankan dan membumikan ideologi Pancasila.
Hal tersebut ditegaskan Harto Kristiyanto usai menyampaikan materi dalam sarasehan 4 Pilar kebangsaan kepada wartawan, Selasa (5/9/2017) di Graha Gubernur Bumi Beringin Provinsi Sulawesi Utara.
“Apresiasi untuk Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut, yang sudah mengambil langkah terobosan mengadakan Sarasehan 4 Pilar Kebangsaan yang sangat penting ini. Mengingat Sulut merupakan daerah dalam menjaga kehidupan berbangsa serta berbatasan dengan Negara Filipna dan laut China selatan.
“Dengan sosilalisasi 4 pilar Kebangsaan ini, diharapkan dapat dinikmati, sehingga seluruh keputusan politik dari seluruh aparatur pemerintahan di Sulut maupun negara ini dapat menjabarkan dan membumikan Pancasila,” sambung Hasto.
Lanjut dikatakan Hasto, posisi Indonesia yang berada diantara dua Benua dan dua Samudera, tidak akan lepas dari ancaman ideologi lain.
“Secara Geopolitik, masa depan dunia berada di Pasific. Siapa yang menguasai Pasific dia harus menguasai Indonesia. Maka Indonesia yang berada di antara dua benua dan dua samudera tak akan lepas dari ancaman ideologi lain, termasuk yang ingin berniat menggantikan Pancasila. Oleh karena itulah kita harus kokoh sebab Pancasila itu adalah kepribadian bangsa dan disini kita lihat kebhinekaan itu sungguh hidup sebagai pelaksana dari Pancasila itu,” pungkas Hasto.
Baca : Ucapkan Selamat HUT, Sekjen PDI-P Sebut Steven Kandouw Wagub PDI-P Termuda di Indonesia
Sebelumnya, dalam menyampaikan materi 4 Pilar Kebangsaan, Hasto menegaskan agar dalam menjalankan pemerintahan dan kebangsaan, fokusnya adalah membumikan Pancasila.
“Pancasila itulah cita-cita dari Tuhan, Kemanusiaan, Kebangsaan, Musayawarah dan Mufakat serta keadilan sosial harus senantiasa dijabarkan dengan baik. Soekarno menegaskan, dari lima sila tersebut jika diperas menjadi satu kekuatan maka akan muncul Gotong Royong,” terang hasto.
“Gotong Royong adalah prinsip kepribadian bangsa, dimana yang kuat membangun yang lemah. Tanpa prinsip Gotong Royong tersebut, maka kita akan kehilangan kepribadian sebagai bangsa,” tukasnya.
Penulis : Christy Lompoliuw