Operasi Penyisiran Terus Dilakukan, SDF : Kami Akan Umumkan Pembebasan Baghouz dari ISIS

Pasukan SDF masih melakukan operasi penyisiran dan pencarian untuk menemukan anggota ISIS yang masih tersisa.(Giuseppe Cacace/AFP via Getty Images)

CYBERSULUT.NET – Penyisiran terhadap kelompok Negara Islam Irak dan Suriah ( ISIS) di Baghouz masih terus dilakukan Pasukan Demokratik Suriah ( SDF).

Aliansi Arab dan Kurdi yang didukung koalisi Amerika Serikat (AS) itu melancarkan serangan pamungkas di benteng terakhir ISIS itu pada 9 Februari lalu.

Pada Selasa (19/3/2019), SDF menyudutkan anggota ISIS yang masih tersisa di kawasan pertanian dekat Sungai Eufrat dari permukiman sementara di Baghouz.

Operasi menghancurkan basis terakhir ISIS yang dimulai sejak enam bulan lalu itu telah mendekati tahap akhir. Namun juru bicara SDF Mustafa Bali berujar, pihaknya masih belum menang.

Bali menjelaskan pasukan SDF masih melakukan operasi penyisiran dan pencarian untuk menemukan anggota ISIS yang masih tersisa.

“Segera setelah kami selesai, kami akan umumkan pembebasan Baghouz dari ISIS,” ujar Baghouz seperti diwartakan AFP Kamis (21/3/2019).

Komentar Bali diucapkan sehari setelah Presiden AS Donald Trump memegang peta yang menunjukkan data awal kekuasaan ISIS, dan perkembangan terkini.

Sambil memegang peta tersebut, presiden ke-45 AS itu menyatakan ISIS bakal terhapus dari peta itu pada “malam ini”, merujuk kepada Rabu (20/3/2019).

Bali juga menyanggah laporan awal yang dibuat media Kurdi Hawar News bahwa ISIS telah kalah. “Tim media SDF belum mengumumkannya,” tegas Bali.

AFP melaporkan suasana di medan tempur relatif tenang. Hanya terdengar beberapa kali deru pesawat karena SDF memutuskan menghentikan gempuran.

Pejabat SDF Jiaker Amed berkata penghentian itu terjadi setelah jajarannya menemukan sejumlah anggota ISIS diketahui masih bersembunyi.

“Kami memantau mereka. Jika mereka tidak keluar dan menyerah, maka kami akan melaksanakan operasi baru untuk menggempur mereka,” terang Amed.

Sejak operasi baru untuk merebut Baghouz dilancarkan pada 9 Januari, lebih dari 66.000 orang telah melarikan diri menuju kamp pengungsi yang dikelola SDF.

Berdasarkan keterangan SDF, jumlah itu termasuk 37.000 warga sipil, 5.000 anggota ISIS beserta dengan sekitar 24.000 anggota keluarga mereka.

Komite Penyelamat Internasional (IRC) mengatakan kamp pengungsi itu kesulitan untuk merawat 72.000 orang, dengan 40.000 di antaranya anak-anak.

“Sekitar 60 orang yang baru datang Rabu membutuhkan penanganan di rumah sakit. Terdapat 12 kematian yang tercatat,” ujar IRC.

Menteri Luar Negeri Jean-Yves Le Drian menjelaskan dia berharap pengumuman kemenangan SDF di Baghouz bisa diumumkan beberapa hari mendatang.

 

 

Sumber : kompas.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *