CYBERSULUT.NET – Partai Komunis China (PKC) berupaya memaksa para anggotanya yang beragama Islam untuk mengaku sebagai seorang ateis. Partai juga mengimbau agar anggotanya yang Muslim untuk meninggalkan praktik-praktik keagamaan.
Pemaksaan itu dilakukan dengan cara menandatangani dokumen perjanjian bahwa setiap anggota partai setia pada pemurnian ajaran Marxis. Seremoni itu dilakukan oleh para pejabat senior PKC dan anggota partai di Prefektur Otonomi Linxia Hui, Provinsi Gansu, yang didominasi populasi Muslim.
“Anggota partai wajib tidak memiliki agama, yang merupakan batas merah untuk seluruh kader,” ujar Direktur Administrasi Negara untuk Urusan Agama, Wang Zuoan, dalam jurnal partai, mengutip dari Times of India, Jumat (26/1/2018).
Dokumen tersebut merupakan salah satu langkah partai untuk menangkal peningkatan kepercayaan di China di mana konstitusi ateisme berlaku. PKC khawatir dengan meningkatnya jumlah pemeluk agama Kristiani dan juga penyebaran ajaran fundamentalis di komunitas Muslim.
Seremoni semacam itu sudah berlangsung selama dua tahun terakhir di beberapa kota, seperti Jiaozuo, Provinsi Henan; Linzhi di Tibet; serta Enshi Tujia dan Prefektur Otonomi Miao, di Provinsi Hubei.
Di Linxia, semua anggota partai diminta oleh Ketua DPC, Yang Yuanzhong, untuk mematuhi konstitusi secara teguh. Mereka diminta mempraktikkan ajaran Marxis dan berpegang pada komitmen untuk tidak mempercayai agama apa pun demi mempertahankan kemurnian serta lingkungan progresif partai.
Linxia yang dihuni oleh 2 juta orang, kadang disebut sebagai ‘Makkah di China’. Sebab, lebih dari setengah jumlah penduduknya menganut agama Islam.
Sumber : Okezone