CYBERSULUT.NET – Kegiatan masa reses atau serap aspirasi III Tahun 2017 anggota DPRD Sulut, seperti biasanya dimanfaatkan oleh Julius Jems Tuuk dengan mendatangi daerah pedalaman yang darurat mendapat perhatian pemerintah.
Kali ini, politisi PDI-P ini memilih Desa Kolingaangaan di Kecamatan Bilalang Kabupaten Bolaang Mongondouw, yang jika ditempuh dari Desa sebelumnya memakan waktu sekira 60 menit dan sepanjang 11 Km.
Namun bukanlah langkah yang muda bagi kakak Wakil Bupati Bolmong ini untuk bisa menembus Desa yang dihuni 88 Kepala Keluarga dengan 339 jiwa ini.
Jems Tuuk bersama rombongan wartawan harus mengendarai kendaraan berkekuatan besar, untuk bisa melalui jalan terjal bebatuan yang belum diaspal dan melintasi beberapa aliran air sungai serta tikungan sempit menanjak.
Sementara itu, saat menemui warga Desa Kolingaangaan Jems Tuuk menerima banyak aspirasi yang kebanyakan meminta perhatian untuk pembangunan infrastruktur jalan dan sambungan aliran listrik di setiap rumah.
Warga juga meminta ada pembangunan Puskesmas bantuan dan peningkatan bangunan Sekolah Dasar (SD) kalau bisa ditingkatkan dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP), mengingat anak-anak disana terancam tidak bisa melanjutkan sekolah ke tingkat selanjutnya.
Selain itu, warga juga meminta bisa dibantu pengadaan alat pemecah kemiri, gilingan kopi, bedah rumah, ternak sapi dan bibit bebek serta renovasi tempat ibadah dimana didesa tersebut hidup rukun umat Kristen dan Muslim.
Menanggapi aspirasi dan kebutuhan masyarakat tersebut, Jems Tuuk menghimbau agar masyarakat memasukan proposal dan ditujukan kepada Gubernur Provinsi Sulut Olly Dondokambey.
“Jadi aspirasi warga yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi, silahkan masukan proposal dan ditujukan kepada Gubernur Sulut Olly Dondokambey,” ujar Tuuk.
“Kedatangan saya kesini meskipun dengan jalan yang memprihatinkan, tapi menjadi tantangan dan kesukaan saya mendatangi tempat terpencil seperti ini yang membutuhkan perhatian pemerintah, sehingga bisa berkembang dan masyarakatnya sejahtera,” tukas Tuuk.
Penulis : Christy Lompoliuw