Warning Hamas, Presiden AS : Jika Mereka Tidak Melucuti Senjata, Kami Akan Melucuti Senjata Mereka!

Foto : Ilustrasi / Kolase cybersulut.net

CYBERSULUT.NET – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan Hamas untuk melucuti senjata atau akan dilucuti dengan paksa, menyusul gencatan senjata yang mengakhiri perang dua tahun di Gaza.

Pada Senin (13/10/2025), Hamas membebaskan 20 sandera Israel terakhir yang masih hidup yang ditahan di Gaza, dan Israel memulangkan hampir 2.000 tahanan Palestina berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi oleh AS, Qatar, Mesir, dan Turki.

Trump menyampaikan pernyataan tersebut pada Selasa (14/10/2025) saat menjamu Presiden Argentina Javier Milei di Gedung Putih.

“Jika mereka tidak melucuti senjata, kami akan melucuti senjata mereka, dan itu akan terjadi dengan cepat dan mungkin dengan kekerasan, tetapi mereka akan melucuti senjata,” kata Trump menanggapi pertanyaan seorang wartawan, sebagaimana dilansir RT.

“Tetapi mereka akan melucuti senjata, apakah Anda mengerti?” tambahnya, menegaskan bahwa hal itu harus dilakukan dalam “jangka waktu yang wajar.”

Trump menyebut telah menyampaikan pesan ini kepada Hamas, yang setuju untuk melucuti senjata sesuai dengan proposal perdamaian 20 poinnya.

Presiden AS kemudian mengklarifikasi bahwa ia berkomunikasi dengan Hamas melalui perantara.

Komentar Trump sebelumnya mengindikasikan bahwa Hamas dapat mempertahankan kehadiran terbatas di Gaza, menyusul laporan pertemuan langsung antara utusan Gedung Putih dan negosiator Hamas, yang menandai diskusi tingkat tertinggi yang pernah diadakan antara kedua pihak.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan awal pekan ini bahwa rencana perdamaian Trump untuk Gaza adalah “hal terbaik yang ada di atas meja” saat ini, tetapi rencana tersebut tidak sepenuhnya menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

Ia menekankan bahwa meskipun rencana tersebut berfokus terutama pada Gaza, rencana itu hanya secara samar merujuk pada kenegaraan Palestina.

Penyelesaian akhir konflik Israel-Palestina akan membutuhkan “pembentukan satu negara Palestina yang utuh secara teritorial di dalam perbatasan tahun 1967” sejalan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan, kata Lavrov, seraya menambahkan bahwa Moskow tetap berkomitmen pada solusi dua negara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Continue copy, click home