CYBERSULUT.NET – Thailand merupakan negara yang perekonomiannya bergantung pada pariwisata. Banyak sekali pelancong yang ingin berlibur ke negara Gajah Putih ini.
Selain Bangkok, Phuket, atau Pattaya, ada wilayah yang tak kalah menarik untuk dikunjungi, khususnya bagi wisatawan muslim, yaitu Pattani.
Pattani merupakan salah satu provinsi di selatan Thailand. Keberadaannya berdekatan dengan perbatasan antara Thailand dan Malaysia.
Diperkirakan 80 persen dari penduduk di wilayah ini merupakan umat muslim. Wilayah ini merupakan kawasan ramah bagi wisatawan muslim.
Selain bentang alam yang menjadi daya tarik wisatawan, Pattani juga memiliki bangunan bersejarah sekaligus destinasi wisata religi bagi umat muslim, terutama umat muslim Indonesia.
Di sana terdapat sebuah masjid bernama Masjid Gresik yang dibangun pada 1583. Melansir laman Islam Indonesia, masjid yang dibangun oleh Sultan Muzaffar Syah ini ditulis Krue Se Mosque, namun masyarakat menyebutnya Gresik atau Kresik.
Masjid Gresik menjadi bukti penyebaran Islam di Thailand sekaligus banyaknya ulama dari Gresik, Jawa Timur, yang pernah menuntut ilmu di Kerajaan Pattani. Masjid ini berlokasi tepatnya dalam sebuah kawasan yang disebut Kampung Melayu Gresik.
Masjid dengan struktur bangunan terbentuk dari batu bata merah ini adalah saksi bisu sejarah kelam yang pernah terjadi di Pattani. Jika Anda berkunjung ke sana, Anda tidak akan menemukan kubah seperti masjid pada umumnya.
Hal ini dikarenakan Masjid Gresik pernah dibakar sebanyak delapan kali oleh tentara Siam. Masjid tersebut juga bahkan sempat dibom. Kubah masjid konon katanya disimpan di Prancis pada saat insiden serangan bom.
Meski telah dilalap api berulang kali, masyarakat muslim setempat tidak mengizinkan siapapun merenovasi masjid. Mereka tetap ingin corak asli Masjid Gresik tidak pudar.
Bentuk masjid ini sudah tidak utuh dan temboknya pun cenderung kusam, namun itulah yang menarik perhatian wisatawan. Masjid ini masih menjadi tempat beribadah salat Jumat dan Idul Fitri bagi muslim setempat.
Salah satu provinsi di Thailand ini juga punya hubungan dengan Indonesia, terutama dengan mantan Presiden pertama Indonesia, Soekarno.
Seorang pemuda Pattani yang melakukan riset terkait hubungan antara dua wilayah ini mengungkapkan bahwa ketika Indonesia merdeka, seorang pejuang Pattani bernama Tengku Muhyiddin pernah datang ke Indonesia.
Tujuan kedatangannya kala itu untuk memohon agar Pattani menjadi bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sayangnya, Presiden Soekarno menolak sebab Pattani dahulu berada di bawah jajahan Siam, bukan pemerintah kolonial Belanda.
Sumber : okezone.com