CYBERSULUT.NET – Seorang menteri senior Uni Emirat Arab menyerukan kepada negara-negara Arab agar dapat lebih terbuka kepada Israel.
Pernyataan itu disampaikan Menteri Luar Negeri UEA, Anwar Gargash, yang mengaku menyesal karena pihaknya tidak memiliki hubungan maupun kontak formal dengan Israel di masa lalu.
Gargash bahkan menggambarkan keputusan yang diambil pemerintah di masa lalu itu sebagai keputusan yang sangat salah.
Anwar Gargash menyampaikan kepada harian Emirat, The National, bahwa hubungan antara negara-negara Arab dengan Israel perlu diubah demi tercapainya kemajuan dan perdamaian antara Israel dengan Palestina.
“Bertahun-tahun lalu, ketika ada keputusan Arab untuk tidak melakukan kontak dengan Israel, itu adalah keputusan yang sangat salah,” kata Gargash, dikutip The New Arab, Jumat (29/3/2019).
“Karena jelas bahwa Anda harus benar-benar membedakan dan membagi antara memiliki masalah politik dengan menjaga jalur komunikasi tetap terbuka,” tambahnya.
Gargash tampaknya juga mengesampingkan solusi dua negara antara Israel dengan Palestina.
“Apa yang kita hadapi, jika kita terus melanjutkan pada jalur ini, saya berpikir pembicaraan selama 15 tahun akan tentang persamaan hak di satu negara,” ujarnya.
“Solusi dua negara tidak akan lagi mungkin karena semacam pengurangan negara (Palestina) tidak akan lagi bisa dilaksanakan dengan mudah,” tambah Gargash.
Komentar menteri senior UEA itu datang setelah pengakuan AS terhadap kedaulatan Israel atas wilayah Dataran Tinggi Golan yang dikecam negara-negara Teluk lainnya.
Hingga kini, hanya ada dua negara Arab yang memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel, yakni Mesir dan Yordania.
Sementara untuk beberapa negara Arab lainnya tampaknya mulai terlihat lebih ramah dan lebih dekat.
Tahun lalu, seorang menteri kabinet Israel secara mengejutkan mengunjungi Masjid Agung Abu Dhabi, UEA, yang kemudian diikuti dengan kunjungan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ke Oman.
Gargash mengharapkan di masa mendatang akan ada lebih banyak kontak antara negara-negara Arab dengan Israel, melalui perjanjian bilateral kecil, maupun kunjungan oleh para politisi ataupun delegasi atlet.
Israel memandang negara-negara Arab sebagai sekutu melawan rivalnya, Iran. Namun banyak warga Arab menolak mengikuti langkah Yordania maupun Mesir selama pendudukan Israel atas wilayah Palestina masih berlangsung.
Sumber : kompas.com