Polisi Cilik Meriahkan Pawai Bocah Kecamatan Mandolang

CYBERSULUT.NET – Bianca dan Juli dua bocah yang berdiri paling depan memegang spanduk identitas PAUD dimana mereka belajar. Keduanya menggunakan seragam polisi wanita lalu lintas lengkap dengan atributnya.

Dengan bimbingan dan arahan Bunda Diana dan Bunda Rosmiati, kedua bocah ini bersama teman-teman yang lain melangkah pasti sesuai dengan aba-aba guru pembimbingnya di sekolah Taman Kanak-kanak St Maria Pondok Emaus, Tateli Kecamatan Mandolang.

Anak-anak tersebut mengambil bagian dalam Pawai Bocah se-Kecamatan Mandolang, yang mengambil garis start di Lapangan 712 Tateli dan finish di SMP Kristen Tateli dengan jarak tempuh sekitar 1.5 kilometer.

Pakaian yang digunakan ialah seragam sesuai dengan cita-cita bahkan selera peserta pawai. Tak heran, orangtua mereka pun ikut ambik bagian untuk mengawasi membantu para bunda yang menuntun anak-anak ini dalam mengikuti pawai.

Camat Mandolang Arthur MP mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk memeriahkan HUT RI yang ke-74. Selain itu, menanamkan rasa nasionalisme kepada anak usia dini.

“Derasnya perkembangan zaman saat ini jangan sampai memudarkan rasa bangga dan penghargaan bagi perjuangan para pahlawan yang sudah gugur untuk meraih kemerdekaan,” ungkapnya.

Dia menambahkan, meskipun masih kecil mereka diajarkan bahwa mencintai Indonesia dapat dilakukan dengan ambil bagian dalam berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan termasuk di Kecamatan Mandolang.

Kepala PAUD Sta Maria Pondok Emaus, Bunda Nelly Lumentut mengatakan, pihaknya menyambut baik kegiatan ini. Apalagi untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak bahwa Indonesia meraih kemerdekaan membutuhkan pengorbanan dan perjuangan.

Lanjutnya, anak-anak memang hanya memahami mereka akan ikut pawai. Namun, dalam aplikasinya juga pihaknya mengajarkan lagu kebangsaan bahkan pengenalan akan pemimpin Indonesia, warna bendera, dan lagu nasional perjuangan merupakan bentuk penghargaan kepada para pahlawan yang sudah gugur dalam meraih kemerdekaan.

Meskipun capai dan panas tetapi anak-anak tetap tersenyum karena mereka bangga dapat menggunakan atribut sesuai dengan keinginan bahkan cita-cita mereka.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *