Polimdo Gelar Seminar Nasional PTUV Ke-5, Alelo Sebut Pendanaan Adalah Halangan Terbesar Bagi Dunia Riset

CYBERSULUT.NET – Sebuah seminar nasional mengenai Produk Terapan Unggulan Vokasi (PTUV) ke-5, digelar oleh Politeknik Negeri Manado (Polimdo) dengan mengangkat tema “Meningkatkan Daya Saing Bangsa Melalui Inovasi Riset Pendidikan Vokasi yang Berdampak” pada Kamis (26/06/2025), di Auditorium Prof. Ruddy Tenda Polimdo.

Turut menghadirkan dua narasumber nasional yakni Dr. Ir. Kurnianingsih, S.T., M.T dari Politeknik Negeri Semarang, dan Dr. Juhartono, M.Eng, selaku Ketua Tim Layanan Fasilitas Pendanaan Riset dan Inovasi dari BRIN. Menurut Ketua Panitia pelaksana Seminar yakni Anritsu S.Ch. Polii, S.ST., M.T., yang juga Kepala UPA Teknologi dan Informasi Polimdo, mengatakan bahwa lewat seminar ini Polimdo mewjudnyatakan hasil-hasil riset vokasinya yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa.

“Seminar ini juga merupakan wujud dari upaya Polimdo dalam mendiseminasikan hasil-hasil riset vokasi, agar hasil tersebut dapat memberi manfaat langsung kepada masyarakat dan memperkuat daya saing bangsa,” ujar Polii.

Sementata itu di tempat yang sama, Direktur Polimdo, Dra. Mareyke Alelo, MBA, menyampaikan bahwa pendanaan merupakan salah satu tantangan terbesar dalam melakukan riset/penelitian.

“Negara maju sekalipun menghadapi tantangan serupa, termasuk pemotongan dana riset karena kebijakan politik. Kita perlu mengubah tantangan ini menjadi dampak nyata, khususnya dalam konteks riset vokasi yang terhilirisasi dan bermanfaat bagi masyarakat,” sebut Alelo.

Selanjutnya dalam pemaparan Dr. Ir. Kurnianingsih menjelaskan pentingnya pemetaan potensi ekonomi daerah, terutama di kawasan Indonesia Timur.

“Pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah seperti Jawa, Bali, dan Indonesia Timur cukup signifikan. Kita bisa melihat pertumbuhan sektor digital yang melonjak hingga 65% sejak 2022, jauh melampaui pertumbuhan ekonomi fisik,” ungkapnya.

Ia menambahkan, teknologi seperti blockchain dan kecerdasan buatan (AI) telah membawa transformasi besar, tidak hanya dalam dunia bisnis tetapi juga di sektor pendidikan, pertanian, dan lingkungan.

“AI kini bukan lagi sekadar tren, tapi menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Kita juga harus memikirkan inovasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” tambahnya.

Lain halnya dengan Dr. Juhartono yang menekankan pentingnya arah dan tujuan yang jelas dalam menciptakan inovasi.

“Inovasi bukan sekadar membuat sesuatu yang baru. Harus ada tujuan, sistem, dan target yang jelas. Hasil akhirnya harus dapat diukur secara signifikan, terutama dari sisi ekonomi,” paparnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya merespons perubahan. Ia mencontohkan perusahaan-perusahaan besar seperti Nokia, Sony, dan Kodak yang gagal beradaptasi dengan perkembangan teknologi, meskipun mereka memiliki teknologi canggih dan riset yang mumpuni.

“Masalahnya bukan tidak ada riset atau inovasi, tapi mereka gagal membaca arah pasar dan kebutuhan konsumen. Inovasi harus punya keunikan dan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman,” tegasnya.

Hadir dalam seminar ini para dosen dan mahasiswa Polimdo dan nampak begitu antusias mengikuti seminar tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Continue copy, click home