CYBERSULUT.NET – Kasus kelahiran bayi tidak sempurna yang dialami pasangan suami istri Sahrandi Mokodompit (24) dan Lorna Mohamad (20) warga Desa Ayong Kecamatan Sangtombolang menimbulkan keprihatinan bagi anggota DPRD Sulut Inggried Sondakh.
Kepada cybersulut.net, Senin (06/08/2018) siang ini mengatakan, kondisi usus yang terburai keluar dari perut atau dalam dunia kedokteran disebut gastroschisis dan omphalocele harus diseriusi dinas terkait yakni Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulut.
“Pertama saya merasa sedih dengan kejadian seperti ini. Dinkes harus bergerak cepat dalam menindaklanjuti kejadian seperti ini terutama untuk ibu dan bayi. Harus ada tim khusus untuk melakukan penelusuran apa penyebab dari kejadian ini dan memberikan informasi kepada masyarakat,” tutur legislator yang duduk di Komisi IV DPRD Sulut ini.
Senada, srikandi Sulut lainnya Rita Lamusu Manoppo mengatakan, ini perlu mejadi perhatian dari pihak orang tua dan pemerintah lebih khusus tenaga medis.
“Terlebih dalam pelayanan kepada masyarakat. Karena pernasalahannya, bayi itu terlahir prematur. Beharap juga pemerintah tidak tinggal diam,” jelasnya.
Terlebih, menurut aleg dapil BMR ini, menjadi pelajaran untuk usia nikah.
“Supaya pemerintah memberikan pemahaman yang baik untuk calon orang tua. Peran Tokoh agama dalam hal ini juga sangat penting,” tutupnya.
Seperti diketahui, kasus kelahiran tersebut terjadi Minggu (05/08/2018) sekitar pukul 14.15 wita dalam perjalanan menuju Puskesmas Maelang.
Kepala Puskesmas Maelang, Junaidi Mamonto, mengatakan. Bahwa sampai di Puskesmas, bayi sudah lahir.
“Berat badan bayi rendah saat ditimbang, yakni hanya 2000 Gram, sedangkan panjang badan 42 cm. Perkiraan umur kehamilan 32 minggu, yang artinya prematur,” ujar Mamonto.
Pihaknya langsung mengambil tindakan awal dan selanjutnya merujuk bayi tersebut ke Rumah Sakit Datoe Binangkang di Lolak.
“Kami mengambil tindakan awal dan selanjutnya merujuk ke RS terdekat. Karena ini sudah sesuai prosedur,” tutupnya.
Dikutip dari alodokter, Gastroschisis adalah cacat lahir pada dinding perut, di mana usus bayi tergantung keluar tubuh tanpa lapisan pelindung melalui lubang di dekat pusar.
Selain usus, organ lain seperti hati dan lambung juga bisa berada di luar tubuh.
Lubang pada dinding perut yang menyebabkan usus atau organ lainnya tergantung di luar tubuh biasanya berada di sebelah kanan pusar. Ukuran lubang tersebut berbeda-beda pada tiap penderita.
Kondisi yang disebabkan oleh gastroschisis hampir mirip dengan omfalokel, namun, pada omfalokel usus dan organ tubuh lainnya tergantung di luar tubuh terbungkus dengan membran tipis.
Gejala dan Penyebab
Gastroschisis Gejala adalah sesuatu yang dirasakan dan diceritakan oleh penderita. Gejala-gejala yang umumnya muncul pada penderita gastroschisis adalah: usus tampak melalui dinding perut dekat tali pusar dan munculnya benjolan di perut.
Penyebab pasti gastroschisis pada bayi belum diketahui sampai saat ini. Beberapa bayi mengalami kondisi ini karena perubahan yang terjadi pada gen atau kromosom mereka.
Beberapa ahli percaya, gastroschisis disebabkan adanya gangguan pasokan darah di arteri untuk pembentukan dinding perut. Gangguan ini terjadi ketika usia kehamilan memasuki delapan minggu.
Penulis: Mega Anggawirya/bbs