CYBERSULUT.NET – Apa yang dilakukan oleh Pemuda Remaja Kolom 12 Jemaat Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Logos, Kilu Permai, Kelurahan Paniki Satu, Kecamatan Mapanget, Manado, Sulawesi Utara, patut diacungi jempol, pasalnya, mereka menggelar kegiatan dengan melibatkan umat agama lain sebagai wujud toleransi antar umat beragama di Manado.
Dalam rangka memperingati Paskah, Pemuda Remaja Kolom 12 Jemaat GMIM Logos mengadakan kegiatan Festival Goyang Tobelo pada Sabtu 24 Maret 2018 yang berlangsung di Symphony Hall Kilu Permai dengan melibatkan semua anggota masyarakat Kelurahan Paniki satu Kecamatan Mapanget, Manado, sebagai bentuk Kerukunan antar umat beragama.
“festival yang akan kami selenggarakan ini melibatkan para masyarakat dari berbagai lintas agama untuk lebih mengakrabkan dan merukunkan warga yang berbeda agama,” ujar Aldy Devid Pascoal selaku ketua panitia, Sabtu (24/3/2018).
Kegiatan ini menurut Aldy merupakan rangkaian dari kegiatan Paskah 2018 dari jemaat GMIM Logos, Kilu Permai. Dipilihnya Goyang Atau Senam Tobelo karena merupakan senam sehat yang Mulai menjamur di Sulawesi Utara.
“Kami memanfaatkannya untuk Kegiatan yang positif dimana untuk saling mengenal satu sama yang lain dalam kebersamaan antar umat beragama,” jelas Aldy.
Festival yang akan diikuti oleh 18 Peserta yang ada di Kelurahan Paniki Satu Ini akan didahulukan dengan Ibadah Pembukaan dipimpin langsung Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat (BPMJ) Jemaat Gmim Logos, Pendeta Meita Maukar Sth. M.Teol.
“Ini merupakan rangkaian dari Kegiatan Paskah 2018 yang nantinya akan di tutup di Ibadah Kebaktian Penyegaran Iman (KPI) akbar Pada April Mendatang,” pungkas Aldy.
Paskah merupakan perayaan terpenting dalam tahun liturgi gerejawi Kristen. Bagi umat Kristen, Paskah identik dengan Yesus, jemaat Kristen hingga saat ini percaya bahwa Yesus disalibkan, mati dan dikuburkan dan pada hari yang ketiga bangkit dari antara orang mati.
Paskah merayakan hari kebangkitan tersebut dan merupakan perayaan yang terpenting karena memperingati peristiwa yang paling sakral dalam hidup Yesus.
Editor : Christy Lompoliuw