CYBERSULUT.NET – Politeknik Negeri Manado (Polimdo) terus memberikan perhatian dan pendampingan untuk Desa Budo di Kabupaten Minahasa Utara (Minut), meski telah berhasil mengangkat desa Budo tersebut dikenal dunia bahkan sempat diulas dengan detail dalam website resmi PBB www.un.org.
Perhatian Polimdo sebagai bentuk pengabdian untuk masyarakat Desa Budo tersebut, kali ini berkolaborasi bersama Pelindo dengan menggelar pelatihan bahasa Inggris untuk Pengelola UMKM kuliner dan pemilik homestay di Desa Budo.
Pelatihan yang berlangsung 19-20 Maret 2024 tersebut, dimulai pada pukul 08.00 hingga 16.00 wita ini dilaksanakan di Gazebo Dermaga Wisata Budo.
Menurut Ketua PIC kegiatan, Benny Towoliu, SE.,M.Par dalam sambutannya, pelatihan tersebut untuk mengantisipasi terjadinya kerugian dan dan kesalahpahaman akibat kesulitan berkomunikasi dengan wisatawan asing, terutama dari Eropa.
“Pelatihan ini didasari oleh kebutuhan para pengelola yang merasa kesulitan dalam berinteraksi dengan wisatawan asing terutama dari Eropa karena terkendala bahasa, dan ini telah menyebabkan beberapa insiden miskomunikasi antara turis dan pengelola,” tutur Benny Towoliu.
“Salah satu peserta mengaku pernah merugi ketika menjual minuman jenis bir kepada dua orang turis. Bir yang seharusnya dijual dengan harga Rp 50.000 itu malah dibayar turis dengan harga Rp 15.000 hanya karena mereka sebagai penjual salah menyebutkan harga. Harusnya mereka menyebutkan fifty untuk Rp 50.000 namun karena keterbatasan dalam berbahasa asing, mereka malah menyebutkan fifteen yang berarti Rp.15.000. Intinya, sebelum proses pembelajaran dimulai, banyak curhatan pengalaman yang disampaikan oleh peserta terkait dengan miskomunikasi bahasa dengan orang asing,” sambung Kepala Program Studi (Kaprodi) D4 Perhotelan Polimdo ini.
Dikatakan Benny Towoliu, pelatihan tersebut melibatkan para akademisi Polimdo diantaranya Dra. Dianne O. Rondonuwu, MM dan Drs Robert D. Towoliu, MSc sebagai trainer yang expert di bidangnya.
“Keduanya aktif sebagai Guru IELTS,” ujar Benny Towoliu.
Dalam kesempatan tersebut, Benny Towoliu juga menyampaiakan pesan dari Penanggung Jawab Kerjasama Pelindo-Polimdo, DR. Ir. Jeanely Rangkang, M.Eng.Sc yang juga sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Polimdo, agar pemerintah desa dan para pengelola wisata desa, bahwa selain kegiatan pelatihan Bahasa Inggris yang sudah akan dimulai masih terdapat juga 6 kegiatan lainnya. Dimana Pelindo mempercayakan ke Polimdo untuk mendampingi kegiatan intervensi, antara lain: Pelatihan Pembuatan Paket Wisata, Pelatihan Hospitality, Pembuatan Video Promosi Keindahan Bawah Laut Spot Diving di Desa Budo, Pelatihan Pengelolaan Sampah dan Pembibitan Mangrove, Implementasi Lampu Lentera Tenaga Listrik Air Garam serta Smart Listrik Berbasis ToT pada lokasi Hutan Mangrove.
“Praktis semuanya terdapat 7 program, mohon dijaga, dipelihara dan dimanfaatkan sebaik-baiknya semua kegiatan intervensi yang ada untuk kemajuan wisata di Desa Budo,” tukas Benny Towoliu.
Ditempat terpisah, Direktur Polimdo Dra. Maryke Alelo, MBA, memberi pesan kepada pemerintah desa dan masyarakat Budo agar selalu bersyukur dengan segala bantuan yang bisa dikatakan istimewa, karena ada 7 program kegiatan untuk Budo dari Pelindo di tahun 2024.
“Jadi ini merupakan berkat yang luar biasa, masyarakat harus menjaga apa yang sudah diberikan, serta penting sekali untuk jaga persatuan dan kesatuan di desa,” tutur Maryke Alelo.
Giat pelatihan Pelindo-Polimdo dan program lainnya tersebut, mendapat apresiasi dan ungkapan terima kasih dari Kepala Desa Budo, Lisbet Lintogareng.
“Minta tolong untuk disampaikan ke BUMN Pelindo, bahwa saya mewakili masyarakat Budo menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pelindo melalui CSR yang diberikan, senantiasa memberikan perhatian yang luar biasa kepada Desa Budo karena di tahun sebelumnya sudah membantu membuatkan Gerbang Masuk Wisata Mangrove Budo serta dua homestay yang ada di pesisir pantai yang siap beroperasi,” ungkap Lisbet Lintogareng.
Dian Marwan