CYBERSULUT.NET – Guna meningkatkan kesiagaan personel dan fasilitas dalam menyambut para pengguna jasa Bandar Udara khususnya para wisatawan lokal maupun mancanegara, Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado menyelenggarakan latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD).
Rangkaian latihan PKD ke-97 ini mencakup simulasi Kebakaran Gedung (Fire Building Exercise), kecelakaan Pesawat (Aircfraft Accident exercise), ancaman keamanan di Bandara dimana salah satunya yaitu penanganan Huru-Hara atau Demonstrasi di area Bandara (security exercise).
Latihan atau simulasi yang diselenggarakan tersebut, dirancang mendekati keadaan yang sebenarnya ( riil ) dan secara langsung dipimpin oleh General Manager Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi selaku ketua dari Airport Emergency Committe (AEC).
Pada skenario latihan tahun ini, Angkasa Pura I cabang Manado melakukan simulasi penanganan kecelakaan pesawat yang diskenariokan adalah Manguni Air (maskapai fiktif) mengalami pecah ban pada saat take off dari landas pacu ( runway ) 36 sehingga sehingga menyebabkan pesawat keluar landasan, dan terhempas hingga ujung runway 18.
Suasana simulasi pun dirancang sedemikian rupa seperti kondisi nyata dimana terdapat korban jiwa, korban luka, api, dan ditangani sesuai dengan pedoman yang tertuang di dalam Airport Emergency Plan (AEP) Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengatakan bahwa secara berkala, PT Angkasa Pura I (Persero) melaksanakan kegiatan simulasi PKD untuk menguji kecepatan dan ketepatan implementasi penanganan krisis sesuai dengan Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan Document) dan Dokumen Program Keamanan Bandar Udara (Airport Security Program Document) .
“Khususnya kami memfokuskan terkait fungsi koordinasi, komunikasi, komando, antar unit dan instansi pemangku kepentingan bandara,” ujar Fahmi Rabu (29/8/2018).
Tujuan utama dari pelaksanaan latihan ini menurut fahmi adalah untuk menguji ketanggapan dalam merespons keadaan darurat yang dapat terjadi kapan saja dan menguji ketepatan prosedur; mengingat keselamatan dan keamanan para pengguna jasa bandar udara serta seluruh stakeholder ada hal yang mutlak.
Latihan ini melibatkan setidaknya 700 personil gabungan yang terdiri dari PT Angkasa Pura I (Persero), TNI AU Lanud Sam Ratulangi, TNI AL Sam Ratulangi, Perum LPPNPI Cabang Manado, Kantor Imigrasi Manado, Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Manado, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado, Balai Karantina Kelas 1 Manado, BASARNAS Manado, Kepolisian Resort Manado, Bandan Intelijen Negara Sulawesi Utara, Kompi Bantuan Yonif Raider 712/Wiratama TNI-AD, Rumah sakit Tk. III Wolter Monginsidi, RSUD Maria Walanda Maramis, Puskesmas Talawaan, dan instansi pemerintaan lain-lain.
“Kami pastikan bahwa operasional Bandara Sam Ratulangi Manado tidak terganggu selama pelaksanaan latihan PKD ke 97 ini. Kami pun telah berkoordinasi dengan seluruh maskapai dan kami mohon agar penumpang tidak panik selama pelaksanaan latihan PKD ini.” Lanjut Fahmi.
Tak hanya menguji penanganan saat kejadian darurat, latihan PKD juga menguji penanganan pasca kejadian, seperti penanganan terhadap keluarga korban melalui simulasi greeters & meeters serta penanganan terhadap media melalui simulasi kegiatan media handling.
Setiap dua tahun sekali, setiap bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I (Persero) melaksanakan latihan PKD. Pelaksanaan PKD ke-97 di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado ini merupakan PKD ke-3 yang diselenggarakan pada tahun 2018 setelah sebelumnya dilaksanakan di Bandara Internasional Juanda Surabaya pada bulan Maret, Bandara Internasional Balikpapan pada bulan April dan akan disambung dengan kegiatan PKD di Bandara Ahmad Yani Semarang, Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara el Tari Kupang, dan bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sebagai penutup dari rangkaian PKD yang diselenggarakan pada tahun 2018.