CYBERSULUT.NET – Sungguh biadab, pasangan suami-istri di Rusia menjadikan putri kandung mereka sebagai budak seks. Pasangan ini bahkan mengakui memperkosa putri mereka yang berusia 12 tahun hampir setiap hari.
Aparat penegak hukum Rusia mengatakan, seperti dilansir media Inggris, Daily Star dan Metro, Kamis (18/1/2018), pasangan yang tidak disebut namanya ini telah ditangkap di Volgograd. Pekan ini, keduanya mulai disidangkan atas dakwaan paedofilia. Pasangan yang sama-sama berumur 35 tahun itu, terancam hukuman masing-masing 20 tahun penjara jika dinyatakan bersalah oleh pengadilan.
Praktik kekerasan seksual terhadap bocah 12 tahun ini, seperti dilaporkan Daily Mail, terjadi antara Desember 2016 hingga Maret 2017. Sang ayah didakwa memperkosa putrinya sendiri, yang biasanya dilakukan dengan istrinya di ranjang yang sama ‘hampir setiap hari’. Sedangkan sang ibunda dituding ‘menyiksa’ secara seksual putrinya dengan sex toys.
Kepada para penyidik, ibunda bocah ini menyebut dirinya dan suami sepakat ‘untuk melatih putrinya menghadapi kehidupan dewasa’. Sang ibunda mengakui dirinya sendiri pernah menjadi korban pemerkosaan saat berusia 13 tahun.
Tidak hanya itu, sang ibunda juga membuat penyidik shock dengan menyatakan: “Lebih baik kami daripada maniak (seks) lainnya.”
Pasangan ini dilaporkan memaksa putri mereka tidur satu ranjang dan kemudian menyerangnya secara seksual. Sang ibunda juga mengakui dirinya pernah memaksa anaknya untuk ikut dalam hubungan seksual ‘threesome’ dengan dirinya dan suaminya.
Nenek dan kakek bocah ini tinggal di rumah yang sama, namun mereka mengaku tak tahu-menahu soal praktik kekerasan seksual yang terjadi.
Praktik kekerasan seksual ini terbongkar saat korban pergi ke dokter untuk memeriksakan masalah menstruasi. Dokter kemudian mendapati bocah berumur 12 tahun ini sudah tidak perawan lagi. Polisi lantas dilibatkan dan kepada penyidik yang memeriksanya, bocah ini mengakui dirinya pernah diperkosa.
Orang tua bocah ini langsung ditahan usai mengakui perbuatan bejat mereka kepada putrinya. Dilaporkan keduanya juga berkata ‘lebih baik anak itu kehilangan keperawanannya dengan ayahnya sendiri’ daripada dengan yang lain.
Menjelang persidangan digelar, hak asuh pasangan ini atas anaknya telah dicabut otoritas Rusia. Keduanya sama sekali tidak diizinkan mengasuh anaknya. Korban saat ini berada dalam pengasuhan otoritas setempat.
Sumber : detik.com