CYBERSULUT.NET – Amerika Serikat (AS) pada hari Jumat (1/11/2024) mengumumkan pengerahan aset militer tambahan ke Timur Tengah, termasuk kapal perusak pertahanan rudal balistik dan pesawat pengebom jarak jauh B-52, yang berfungsi sebagai peringatan bagi Iran di tengah eskalasi konfliknya dengan Israel.
“Jika Iran, mitranya, atau proksinya menggunakan momen ini untuk menargetkan personel atau kepentingan AS di kawasan tersebut, AS akan mengambil setiap tindakan yang diperlukan untuk membela rakyat kami,” kata juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder, seperti dilansir CNA, Sabtu (2/11).
Sumber daya tambahan tersebut dibangun berdasarkan pengerahan pertahanan AS sebelumnya ke Timur Tengah untuk mendukung Israel, termasuk sistem pertahanan rudal THAAD yang dikerahkan ke negara itu akhir bulan lalu, yang dioperasikan oleh pasukan AS di darat.
“Pasukan baru akan mulai berdatangan dalam beberapa bulan mendatang,” ungkap Ryder.
Israel melancarkan serangan balasan terhadap Iran pada tanggal 26 Oktober, menargetkan infrastruktur militernya. Iran sejauh ini menyatakan akan merespons serangan tersebut yang menewaskan empat tentaranya dan seorang warga sipil.
Adapun Iran sebelumnya telah melancarkan dua serangan besar terhadap Israel selama tahun 2024, yaitu satu pada bulan April setelah serangan terhadap konsulatnya di Damaskus yang dituduhkan kepada Israel, dan satu lagi pada bulan Oktober yang menurut Teheran merupakan respons terhadap pembunuhan para pemimpin kelompok Hamas dan Hizbullah yang didukungnya.
Para pengamat memperingatkan bahwa operasi militer yang berkelanjutan antara kedua rival regional tersebut dapat meningkat lebih jauh.