CYBERSULUT.NET – Isak tangis mengiringi ibadah pelepasan jenazah Almarhum Glen Mononutu, atlet paralayang Sulut yang menjadi korban bencana alam gempa dan tsunami di Kota Palu Provinsi Sulteng, Selasa (02/10/2018) siang ini.
Dari pantauan cybersulut.net tampak hadir dalam ibadah, Wakil Gubernur Sulut Steven O E Kandouw, Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw, Wakil Ketua DPRD Sulut Wenny Lumentut, Sekprov Sulut, sejumlah anggota DPRD Sulut, staf dan THL di lingkup Sekretariat DPRD Sulut, sejumlah pejabat dan ASN lingkup Pemprov Sulut, serta warga dan sahabat almarhum Gleen.
Dalam sambutan penghiburan, Wagub Sulut Steven Kandouw mengatakan, manusia boleh berencana tetapi Tuhan yang memutuskan.
“Sebagai orang yang percaya kita yakin Tuhan memiliki rencana indah atas musibah ini. Jadikanlah peristiwa ini sebagai momentum bagi kota semakin tahu semakin menyadari dan semakin berserah kepada Tuhan. Karena rencana Tuhan selalu penuh dengan misteri. Kepergian ini harus mempertebal iman dan kepercayaan kita,” jelas Kandouw.
Atas nama Gubernur, atas nama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut, atas nama warga Sulut, dikatakan Kandouw, merasakan rasa kehilangan akan kepergian Gleen.
“Ini ibarat mendapatkan pukulan dahsyat bagi seluruh orang. Keluarga tidak sendiri, ada warga Sulut bersama keluarga, ada Tuhan bersama keluarga dan kita semua,” tuturnya.
Diketahui, almarhum Gleen Mononutu yang juga merupakan putra tercinta Sekretaris DPRD Sulut Bartolomeus Monunutu menjadi korban gempa dan tsunami Palu pada Jumat akhir pekan lalu.
Kedatangan Gleen ke Palu untuk mengikuti perayaan HUT Kota Palu sebagai salah satu atlet Paralayang Sulut. Almarhum bersama rombongan menginap di Hotel Roa-roa bersama 7 atlet paralayang Sulut lainnya. Saat bencana menimpa, Gleen bersama 1 rekan lainnya yakni Petra Mandagi berada di kamar 307 dan sementara beristirahat. Jenazah Glen bersama Petra sendiri baru bisa ditemukan 3 hari setelah kejadian.
Penulis: M Anggawirya