CYBERSULUT. NET – Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara meminjam uang ke PT SMI sekira Rp 350 Miliar untuk membiayai pembangunan 2 Rumah Sakit (RS) dipertanyakan urgensinya.
Pasalnya, jika tidak masuk skala prioritas akan berdampak pada program pemerintah di sektor lain.
“Rencana peminjaman tersebut, pada dasarnya sah-sah saja. Namun dari segi urgensi, apakah pembangunan RS tersebut sudah sangat mendesak, ” ujar Pengamat Politik dan Pemerintahan, Taufik Tumbelaka kepada wartawan, Rabu (2/8/2017).
Lanjut dikatakan Taufik, dari sisi kemampuan keuangan daerah dalam melunasi hutang tersebut, apakah Pemprov Sulut sudah menyiapkan strategi atau rencana untuk mengangsur cicilan hutang tersebut.
“Rencana apa yang akan disiapkan Pemprov Sulut dalam hal pencicilan pengembalian?, karena hal ini juga terkait kemampuan keuangan daerah dalam pencicilan yang bermuara kepada kelancaran keseimbangan pendanaan program-program pemerintah kedepan, ” tambah Taufik.
“Terkait hal diatas, Pemprov Sulut harus mengkaji dan memperhitungkan secara mendalam peminjaman tersebut, mulai dari pengembaliannya hingga manfaat kedepan pembangunan RS tersebut karena ini nantinya bakal membebani keuangan daerah,” pungkasnya.
Diketahui, rencana Pemprov meminjam dana ke PT SMI sekira Rp350 miliar dengan rincian Rp80 miliar untuk pembangunan Rumah Sakit Mata dan sisanya Rp270 miliar membangun RSUD.
Penulis : Beriel. L