Kurangi Pembatasan, Presiden Tanzania Klaim Berantas Corona Dengan Rahmat Tuhan

CYBERSULUT.NET – Presiden Tanzania John Magufuli mengklaim negaranya telah memberantas pandemi virus corona “oleh rahmat Tuhan,” tetapi mendesak orang untuk terus mengambil tindakan pencegahan, CNN melaporkan.

Komentar Magufuli datang dalam sebuah pidato di sebuah gereja di ibu kota Dodoma pada Minggu pekan lalu, 7 Juni 2020. Dia mengaitkan hasil positif pemberantasa pandemi virus corona merupakan jerih doa-doa warga negara, pejabat kesehatan setempat, dan upaya para pekerja perawatan kesehatan garis depan.

Presiden Magufuli merayakan para pengunjung gereja selama kebaktian karena tidak mengenakan masker wajah, mengklaim bahwa itu adalah tanda negara tersebut telah mengatasi virus corona dan orang-orang tidak lagi takut.

Pekan lalu, Presiden Magufulo mengatakan, rumah sakit di kota besar Dar es Salaam, hanya memiliki empat pasien terinfeksi virus corona yang tersisa, demikian seperti dikutip dari CNN, Sabtu (13/6/2020).

Tanzania belum merilis data tentang kasus virus corona sejak 29 April. Pada hitungan terakhir, ada 509 kasus yang dilaporkan dan 21 kematian di Tanzania, menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

WHO dan Amerika Serikat Cemas

Para pejabat WHO regional Afrika telah menyatakan keprihatinannya atas implementasi kebijakan jarak sosial Tanzania yang longgar, termasuk terus mengizikan tempat ibadah tetap terbuka.

Pada Mei 2020, Kedutaan Besar AS di Tanzania mengeluarkan peringatan kesehatan yang memperingatkan risiko tertular virus corona di negara itu “sangat tinggi” karena rumah sakit di Dar es Salaam “kewalahan”.

Awalnya, Presiden Magufuli menolak dampak serius virus corona di Tanzania, mendesak warganya “berdoa, agar virus corona pergi. Ia percaya bahwa “virus setan tidak dapat hidup dalam tubuh Yesus Kristus.”

Dia menyalahkan bahwa banyaknya kasus positif disebabkan oleh alat tes yang salah.

Saat ini, Tanzania telah mengurangi pembatasan virus corona karena universitas, sekolah menengah, dan perjalanan internasional semuanya dibuka kembali. Sekolah dasar dan menengah tetap ditutup.

Presiden Tanzania adalah di antara beberapa pemimpin Afrika yang telah menerima pesanan untuk tonik herbal yang dipuji oleh presiden Madagaskar sebagai obat untuk Covid-19. Tidak jelas apakah obat itu telah diberikan kepada pasien di Tanzania.

Tidak ada bukti ilmiah bahwa tonik bekerja dan WHO telah mendesak orang untuk tidak menggunakan obat yang tidak terbukti.

Politikus oposisi Tanzaia telah mengkritik Magufuli di masa lalu karena mempromosikan kebijakan yang dapat membahayakan kesehatan rakyat.

Kendati demikian, kepala asosiasi medis Tanzania, Elisha Osati, mendukung pemerintah dalam wawancara BBC baru-baru ini, mengatakan bahwa rumah sakit beroperasi seperti biasa dan sebagian besar pasien rawat inap virus corona hanya menderita gejala ringan.

 

Sumber : Liputan6.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *