CYBERSULUT.NET – Kebijakan satu pintu yang dilaksanakan civitas Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado mendapat kecaman dari warga sekitar.
Kecaman tersebut dikarenakan dampak penutupan pintu tersebut memaksa mahasiswa pengguna kendaraan mermotor harus memarkirkan kendaraan roda dua maupun empat di depan gerbang kampus sehingga akses jalan warga sekitar kampus tertutup.
Maulana Rahmat, warga Kompleks Kampus kepada media ini menuturkan, masyarakat sekitar yang akses jalannya tertutup merasa dirugikan.
“Sebab akses jalan satu-satunya kami untuk masuk dan keluar dari lingkungan rumah sudah tertutup dengan kendaraan mahasiswa yang parkir. Padahal ini jalan umum bukan milik kampus. Kenapa masyarakat yang harus merasakan dampak?,” kecam Maulana.
Senada, Arjun Pomalingo selaku tokoh pemuda di lingkungan kampus menyesalkan itu dikarenakan bisa menimbulkan konflik antara warga dan mahasiswa.
“Bisa saja keresahan warga akan menimbulkan gesekan dengan teman-teman mahasiswa yang kendaraannya terparkir di ruas jalan. Padahal mereka juga hanya korban dari kebijakan kampus. Warga sini tidak masalah akses jalan dibatasi, akan tetapi jangan sampai akses jalan umum warga dipakai untuk tempat parkir,” tuturnya.
Sementara, salah satu pihak keamanan kampus yang menerima keluhan warga berjanji akan menyampaikan keluhan-keluhan itu ke pihak kampus.
“Hal ini akan kami sampaikan ke pihak rektorat. Pihak retrorat juga sudah memberikan kesempatan untuk berdialog,” tutur pihak keamanan yang namanya enggan dipublis.
Penulis : M Anggawirya