CYBERSULUT.NET – Bertugasnya Irjen Pol Roycke Harry Langie, SIK, MH sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) baru di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), menjadi suatu kebanggan bagi masyarakat Sulut yang mengharapkan adanya suasana yang aman dan nyaman ditengah momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024.
Menurut Pengamat Politik dan Pemerintahan Sulut, Taufik M Tumbelaka, mengemban tugas sebagai Kapolda Sulut di tengah momentum Pilkada serentak sangatlah tidak mudah.
“Meskipun beliau merupakan putra daerah dan mengemban tugas di daerah sendiri, perlu adaptasi yang cepat mencermati dinamika politik dalam tahapan Pilkada serentak Sulut tahun 2024,” ujar Taufik Tumbelaka, Jumat (25/10/2024).
“Sebagai masyarakat juga patut dukung bersama, agar supaya beliau bisa mengemban tugas di daerah sendiri dengan baik,” sambung Taufik Tumbelaka yang dikenal peka mengkritisi dinamika politik panas yang berpotensi mengganggu keamanan dan kenyamanan daerah ini.
Diungkapkan Taufik Tumbelaka, Kapolda Sulut yang sempat mengemban tugas saat Pilkada periode beberapa tahun lalu, meskipun tidak serentak di beberapa Kabupaten/Kota, terlihat tidak mudah dalam menghadapinya.
“Selaku Kapolda Sulut, saya yakin beliau tahu terkait beratnya tugas jajaran Polda Sulut dalam menghadapi Pilkada Serentak. Namun saat ini ada 16 Pilkada di Sulut (1 Pilkada Gubernur, 4 Pilkada Walikota, 11 Pilkada Bupati), dimana perlu lebih fokus mengantisipasi dinamika politik liar yang berpotensi akan timbul dan mengganggu keamananan daerah yang kondusif,” ungkap Taufik Tumbelaka.
Oleh karena itu, Taufik Tumbelaka berharap Kapolda Sulut agar lebih fokus penanganan pengamanan hajatan demokrasi yang tinggal satu bulan lagi akan dilaksanakan pemungutan suara.
“Pasca pemungutan suara, masih ada masa berat karena fase sensitif sebelum penetapan pemenang dan pelantikan Kepala Daerah. Dinamika tiap Pilkada pasti hangat, bahkan berpotensi panas. Posisi Kapolda Sulut menjadi sangat strategis guna menjaga dinamika sosial-politik tidak menjadi liar,” tutur jebolan Fisipol UGM Yogyakarta ini.
Terkait dengan pemanggilan sejumlah pejabat daerah yang dimintai keterangan oleh pihak Polda Sulut, menurut Taufik Tumbelaka sebenarnya tidak ada yang istimewa. Meskipun terlihat dinamika sosial-politik sedikit ‘berombak’ karena publik menjadi lebih kritis di tengah suasana Pilkada serentak.
“Melihat hal ini, diharapkan juga menjadi perhatian Kapolda Sulut. Jangan sampai ada kebijakan yang berpotensi menjadi ‘kontraksi’ politik dalam masa sensitif seperti saat ini. Polda Sulut harus menjadi salah satu pihak dengan posisi strategis guna terciptanya Pilkada yang aman, damai dan berkualitas. Jadi pada hemat saya, fokus dulu ke urusan Pilkada Serentak yang sudah didepan mata,” tukas Taufik Tumbelaka yang merupakan putera bungsu Gubernur Pertama Sulut, F.J Tumbelaka ini.