Dua Imigran Somalia, Catat Sejarah di Parlemen AS

Foto Nadia Mohammed dan Safiya Khalid. Foto: facebook Safiya Khalid

CYBERSULUT.NET – Dua wanita berhijab di Amerika Serikat yang berasal dari Somalia berhasil memenangkan pemilu. Pencapaian ini menorehkan sejarah di Negeri Paman Sam.

Hijabers asal Somalia bernama Nadia Mohamed mendapatkan kursi di parlemen AS mewakili kawasan St. Louis Park, sebuah kota di pinggiran barat Minneapolis, negara bagian Minnesota. Pada pemilihan anggota parlemen yang digelar akhir Desember 2019 kemarin itu hijabers Safiya Khalid juga terpilih untuk mewakili Lewiston, negara bagian Maine, yang terletak di timur laut Amerika Serikat.

Keduanya mencalonkan diri sebagai anggota parlemen dari Partai Demokrat. Mereka menjadi imigran Somalia berhijab pertama yang berada di parlemen AS.

Berhasil menjadi anggota parlemen AS, kedua hijabers berusia 23 tahun itu pun menyampaikan pesan pada sesama wanita Somalia seperti mereka. Keduanya berharap ada lebih banyak wanita di Somalia yang bisa mengikuti langka mereka.

“Saya terpilih dengan hormat sebagai seorang wanita, generasi muda, Muslim, dan memakai hijab. Oleh karena itu, saya ingin melihat Somalia melakukan hal yang sama karena seorang wanita terkadang dapat melakukan lebih baik apa yang bisa dilakukan seorang pria,” kata Nadia Mohamed.

“Saya ingin menyampaikan pesan pada wanita yang ada di Somalia, bahwa mereka dapat melakukan apapun yang mereka inginkan, terlepas dari tantangan yang mereka hadapi dari para pria yang memonopoli politik di negara ini,” kata Safiya Khalid kepada VOA Somalia.

Dalam masyarakat konservatif Somalia, partisipasi wanita dalam politik masih rendah. Dan kehadiran wanita di dunia politik dianggap kontroversial.

Pencapaian Nadia dan Safiya ini pun diapresiasi Khadiijo Mohamed Dirie, Menteri pemuda dan olahraga Somalia. Dia mengatakan keberhasilan politisi muda Somalia di Amerika Serikat dan Eropa adalah pengingat tentang bagaimana wanita Somalia dapat diberdayakan dalam masyarakat.

“Masih jarang wanita yang mengincar posisi kepemimpinan politik dalam sistem sosial yang didominasi oleh pria di Somalia,” kata Dirie. “Mereka yang sukses di politik Amerika Serikat dan Eropa mendapat kesempatan hidup dengan masyarakat yang maju dalam kedewasaan politik.”

 

 

Sumber : detik.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *