Ayah Pemuda Kalasey Yang Meninggal Dunia Ampuni Pelaku Penikaman

Jenazah Alm Andre Sepang saat disemayamkan di rumah duka di kompleks perumahan pertanian Kalasey. Foto : Christy Lompoliuw

CYBERSULUT.NET – Meskipun terlihat berat menerima, Olly Sepang ayah dari Andre Sepang (24) pemuda yang menjadi korban penikaman di depan kantor Balai Pembibitan Tanaman Pangan (BPTP) Desa Kalasey Kecamatan Mandolang, mengampuni para pelaku penikaman yang berujung anaknya harus menghembuskan nafas terakhir di RS Prof Kandouw Malalayang.

“Secara manusia saya mengampuni, tapi secara hukum para pelaku harus di proses sesuai perbuatannya,” ujar Olly kepada CYBERSULUT di rumah duka yang terletak di kompleks perumahan pertanian Kalasey, Minggu (23/2/2020).

Diungkapkan Olly, sebelum anaknya berangkat ke pesta perkawinan, dirinya sempat berbincang santai dengan anaknya yang belum lama ini di wisuda sebagai Sarjana Ilmu Politik di FISIP Unsrat,  terkait rencana membangun salah satu rumah yang letaknya tak jauh dari rumah saat ini.

“Dia (Andre) juga setuju saya membangun rumah tersebut dan mengaku memang berkeinginan tinggal di rumah bawah,” ungkap Olly menceritakan terakhir kali saat bersama anaknya.

Dirinya pun mengaku mendapat kabar anaknya telah ditikam setelah dihubungi lewat ponsel anaknya.

“Setelah mendapat telepon dari nomor anak saya namun yang bicara temannya, saya langsung menghubungi istri saya yang lagi pulang kampung di Tombatu, untuk segera menuju RS Kandouw Malalayang,” kata Olly.

Suasana rumah duka yang langsung dipadati pekabung saat datang melayat. Foto : Christy Lompoliuw

Diketahui, berdasarkan kronologi yang diterima, kejadian penikaman saat korban bersama rekannya hendak pulang usai menghadiri pesta di Desa Kalasey Jaga II, Jumat (21/2/2020) sekira pukul 04.18 WITA. Saat di depan kantor BPTP, korban Andre Sepang bersama rekannya Marselino Suatan dihadang para pelaku yang tak diketahui mengendarai sepeda motor berboncengan tiga dan mobil Avanza warna merah maron.

Para pelaku yang sudah membawa senjata tajam langsung menganiaya korban Andre Sepang bersama rekannya Marselino Suatan.

Salah satu warga yang sempat mendengar suara minta tolong dari korban Marselino sempat keluar rumah, namun sempat diancam pelaku sehingga dirinya kembali lari menuju depan pintu rumah. Nanti setelah para pelaku melarikan diri, baru warga tersebut keluar membantu korban dan meminta pertolongan dievakuasi ke RS Kandouw Malalayang.

Setelah menjalani perawatan intensif, korban Andre Sepang menghembuskan nafas terakhir, Minggu (23/2/2020) sekira pukul 05.10 WITA. Sementara korban Marselino Suatan masih menjalani perawatan.

Kapolsek Pineleng, Iptu Gian Wiatma S.I.K saat dikonfirmasi menegaskan sudah berkoordinasi dengan Tim Paniki Polresta Manado untuk memburu para pelaku.

“Pelaku masih dalam pengejaran,” singkatnya.

 

Christy Lompoliuw

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *