CYBERSULUT.NET – Garda Nasional Untuk Rakyat (GNR) akan menggelar aksi damai menuntut agar pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno didiskualifikasi akan digelar pagi ini. Gerindra menilai aksi tersebut berlebihan.
“Pertama soal tuntutan aksi demo di Bawaslu ya, menuntut menggugurkan pencapresan Pak Prabowo dan Bang Sandi saya rasa ini terlalu berlebihan, lebay,” ujar Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade, Kamis (4/10/2018).
Andre mengatakan, tak seharusnya aksi demo tersebut ditujukan kepada Prabowo-Sandi. Sebab, Prabowo-Sandi merupakan korban dari kebohongan Ratna Sarumpaet soal penganiayaan yang dialaminya.
“Pak Prabowo ini kan korban hoax ya, beliau yang menjadi korban penipuan ya,” katanya.
“Jadi ini nggak elok kalau Pak Prabowo, nggak etis kalau mau didemonstrasi karena kan beliau korban. Tapi terserahlah, kalau ada pihak-pihak yang ingin menggoreng-goreng kan wajar,” imbuh Andre.
Andre pun menuding ada pihak yang menunggangi aksi damai tersebut. Meski tak tegas, namun ia menyebut isu kebohongan Ratna ini digoreng oleh kubu sebelah.
“Nah itulah risiko perjuangan ya, ada yang mencoba menggoreng dari kubu sebelah, saya nggak mau menuduh pihak sebelah tapi nyatanya ya ada di kubu sebelah, pihak lah, yang ingin mencoba mendiskreditkan Pak Prabowo. Padahal Pak Prabowo ini adalah korban,” ungkap Andre.
Sementara terkait sebutan ‘Bapak Hoax’ yang dialamatkan GNR kepada Prabowo, Andre menepis. Menurutnya, bapak hoax yang sesungguhnya adalah orang yang suka berjanji pada rakyat namun tidak menepatinya.
Andre tak secara gamblang menuding Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, ia mencontohkan orang yang berjanji saat kampanye pada Pilpres tahun 2014, tapi saat menjabat tidak menepatinya.
“Berjanji tidak import bahan pokok, tidak import bahan pangan tapi kerjaannya impor. Bahkan kita dipertontonkan secara nyata Kepala Bulognya ‘berantem’ sama Mendag karena persoalan impor. Ada orang yang mau jadi presiden janji nggak utang, tapi ternyata utangnya banyak banget. Selama 4 tahun utang makin banyak. Jadi itu bapak hoax yang sesungguhnya, kenapa Pak Prabowo yang jadi korban,” tutur Andre.
“Kenapa anda tidak memprotes pada orang yang suka memberikan hoax pada rakyat. Sudah 4 tahun memberikan kabar hoax pada rakyat. Kenapa anda nggak protes pada bapak hoax itu. Yang berjanji demi rakyat demi kepentingan jabatan, setelah menjabat tidak bisa menepati,” sambungnya.
Drama penganiayaan Ratna Sarumpaet berbuntut panjang. Garda Nasional Untuk Rakyat (GNR) akan menggelar aksi damai di Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pagi ini.
Berdasarkan agenda yang diterima, Kamis (4/10/2018), aksi damai tersebut digelar untuk menuntut agar Bawaslu mendiskualifikasi pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sebab, keduanya turut menyuarakan kebohongan soal penganiayaan yang dialami Ratna di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat.
“Ini penting, karena aksi Prabowo sebagai bapak Hoax Indonesia jelas sangat merugikan negara,” kata Sekjen GNR Ucok Khoir dalam keterangan tertulisnya.
Sumber : detik.com