CYBERSULUT.NET – Pandemi COVID-19 yang melanda dunia berdampak pada terpuruknya ekonomi negara dan terancam resesi.
Di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengeluarkan kebijakan agar pemerintah daerah segera menyalurkan dana alokasi yang telah diturunkan, sehingga roda perekonomian kembali berputar.
Mendukung kebijakan Presiden Jokowi tersebut, Walikota Bitung Maximiliaan Jonas Lomban (MJL) mengungkapkan kalau kebijakan tersebut sudah dipelajari sejak awal karena memiliki ilmunya.
Menurut Walikota MJL, segala kebijakan yang dia lakukan adalah mempercepat dana alokasi tersalur di masyarakat melalui pemberian modal, sembako, hingga Bantuan langsung Tunai (BLT).
“Kalau masyarakat memiliki uang, maka ada daya beli sehingga roda perekonomian berputar,” ujar Walikota saat membuka Kewirausahaan dana alokasi khusus dan non fisik Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Peningkatan Kapasitas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (PK2UKM) bagi UMKM di Kampus STIE Petra Bitung, Selasa (15/9/2020).
BACA : Buka Kewirausahaan DAK PK2UKM, Walikota MJL Berharap Pelaku Usaha Berjiwa Entrepeneur
Lanjut dikatakan Walikota, seandainya secara nasional pertumbuhan ekonomi masih negatif di triwulan ketiga maka akan terjadi resesi.
“Tapi di kota Bitung tidak resesi. Itu karena pemerintah sudah menyalurkan dana lewat pemberian modal dan BLT, agar masyarakat kota Bitung punya daya beli terhadap produk mikro kecil, sehingga terjadi permintaan dan penawaran,” tukas Walikota.
Melansir Forbes, resesi adalah penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Selama resesi, ekonomi berjuang, orang kehilangan pekerjaan, perusahaan membuat lebih sedikit penjualan dan output ekonomi negara secara keseluruhan menurun.
REDAKSI