CYBERSULUT.NET – Naiknya angka pemakaian listrik pada salah satu SKPD Sulut yakni Badan Penghubung di Jakarta menjadi problem tersendiri.
Diakui Kepala Badan Penghubung Sulut Roy Saroinsong kepada Ketua Komisi II DPRD Sulut Cindy Wurangian dalam hearing, salah satu permasalahan yang dihadapi Badan Penghubung adalah pembengkakan biaya listrik yang tidak sesuai dengan pemakaian.
“Biaya listrik yang harus dibayarkan Badan Penghubung berfariasi. Per bulan bisa mencapai angka 15-25 juta. Sedangkan, dari sisi pemakaian kami hanya Senin-Jumat. Sedangkan pihak lain yang kami sewa operasionalnya 24 jam per harim jadi sangat tidak wajar pemakaian kami sampai angka itu,” jelas Saroinsong.
Diapun berharap, ada penggunaan meteran sendiri agar bisa terkontrol pemakaian.
“Kalau sudah meteram sendiri, sudah bisa tekontrol pemakaian,” tuturnya.
Sementara itu, Cindy Wurangian berujar, masalah yang dihadapi harus segera dituntaskan.
“Dengan masalah-masalah yang ada, nasib Badan Penghubung tidak menentu. Karena Badan Penghubung masih menyewa. Kami akan tetap koordinasi dengan sejumlah SKPD. Tetapi pimpinan harus kreatif. Kalau memang Badan Penghubung harus memikirkan pemasangan meter sendiri. Karena dengan pemakaian meter sendiri, tingkat kontrol pemakaian listrik bisa dilakukan,” tutupnya.
Penulis: Anggawirya Mega