CYBERSULUT.NET – Kelompok musik Slank menyatakan tak akan menerima tawaran manggung untuk kampanye pemilihan kepala daerah, yang dilangsungkan serentak pada tahun ini.
“Komitmen utama Slank memang tidak akan manggung untuk kampanye pemenangan pilkada ataupun pilpres (pemilihan presiden),” ujar drummer Slank, Bim Bim, di sela launching SlanKopi di Yogyakarta, Minggu, 28 Januari 2018.
Pria bernama asli Bimo Setiawan Almachzumi itu menuturkan kondisi saat ini berbeda dengan pemilihan tahun-tahun sebelumnya. Jika pada pemilihan presiden 2014 Slank mendukung Joko Widodo dan pada pilkada DKI Jakarta 2017 mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, hal itu lebih didasari rasa kesukaan Slank pada personalitas tokoh-tokoh itu.
“Kita dulu dasarnya suka aja sama Pak Jokowi atau Ahok makanya mau (manggung buat dukung mereka) dan kita enggak dibayar. Tapi, kalau Slank sengaja diundang manggung dan dibayar untuk kampanye pilkada atau pilpres, jelas kita enggak akan mau,” ucap Bim Bim.
Vokalis Slank, Kaka, menegaskan hal serupa. “Kita mau manggung kalau pilkada itu sudah ada pemenangnya dan jadi kepala daerah. Tapi, kalau buat dukung saat kampanye, kami enggak terima,” ujar pemilik nama Akhadi Wira Satriaji itu.
Kaka mengakui, saat pilpres 2014, Slank berinisiatif harus ikut “turun gunung” untuk mendukung Jokowi menjadi presiden karena saat itu benar-benar menginginkan kemunculan pemimpin yang membawa perubahan bagi Indonesia. “Setelah (mendukung Jokowi) itu, ya, kami ‘balik gunung’ lagi ke komitmen awal,” tuturnya.
Soal pilihan figur presiden pada pilpres 2019, Slank mengaku belum bisa bersuara apakah masih akan mendukung Jokowi maju kembali atau punya pilihan lain. “Mau ngomong, tapi kok belum ada pilihan lain, ya?” ujar Bim-Bim seraya tertawa.
Sumber : Tempo.co