CYBERSULUT.NET- Perang merupakan ancaman nyata bangsa Indonesia, hal tersebut langsung di sampaikan Kasiter Korem 131/Santiago Kolonel Inf Saripuddin mewakili Danrem 131/Santiago dalam kegiatan Kaderisasi Bela Negara di wilayah Provinsi Sulut, dalam materi proxy war (perang).
“Ancaman nyata bangsa Indonesia saat ini adalah Proxy war yaitu perang” ujar Saripuddin saat membawa materi, kemarin.
Menurut dia, perang dimana salah satu pihak menggunakan pihak ketiga atau kelompok lain untuk berperang melalui berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara melalui Ipoleksosbud hankam.
“Dalam menghadapi ancaman nyata tersebut kita harsu membangun dan menjaga ketahanan nasional yang salah satu contoh ancaman nyata bidang ideologi seperti bahaya laten Komunis, Terorisme dan paham Radikalisme, dimana Aspek politik fitnah, Provokasi saling curiga serta menciptakan konflik dan lain-lain,” ujar dia.
Lanjut dia, sementara dari Aspek ekonomi Produk asing menyerbu Indonesia, menguasai Sumber daya alam Indonesia dan menjadikan Indonesia bergantung dengan negara asing. Sedangkan pada aspek sosial budaya tahu bersama bahwa tawuran antar pelajar siswa mahasiswa dan masyarakat.
“Penyalahgunaan narkoba prilaku sex bebas dan sebagainya dan juga pada aspek Hankam dimana adanya kelompok ISIS, terorisme dan Konflik perbatasan sehingga dikarenakna ancaman ini yang dapat membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” terang dia.
Dia menjelaskan, maka untuk Indonesia yang heterogen dan plural sehingga sangat perlu untuk menguatkan semangat Bhinneka Tunggal Ika melalui penguatan ketahanan nasional sehingga dengan upaya bagaimana cara mengatasinya.
“Antara lain harus memiliki ketahanan pribadi, Ketahanan keluarga dan ketahanan lingkungan yang pada akhirnya akan bertemu satu titik dengan ketahanan nasional” jelas dia.
Dia menembahkan,, dimana sebagai warga negara yang baik harus memiliki semangat bela negara yang telah diatur dalam undang-undang dan kita juga harus membangun karakter bangsa yang tangguh serta harus bangga menjadi bangsa Indonesia.
“Disisi lain kekuatan TNI terletak pada kebersamaannya dengan rakyat, oleh karenanya sebagai Kader bela negara mari kita berbuat yg terbaik utk negeri kita tercinta,” tambah dia.
Diketahui, kegiatan ini diikuti sebanyak 156 orang yang terdiri dari berbagai profesi diantaranya Mahasiswa, Wiraswasta, ASN, Karyawan Bank, Ormas/LSM, Tagana dan Purna Paskibraka provinsi Sulut, yang dilaksanakan di Badiklat pemerintahan provinsi Sulut dan turut hadiri Tim Kemhan RI yang diketuai oleh Kolonel Inf Ari Bato (analis madya pothan).
EDITOR: VALENTINO WAROUW
SUMBER/FOTO: Koran 131/Santiago