CYBERSULUT.NET – Penyerapan aspirasi masyarakat Lingkungan II, Kelurahan Molas, Kecamatan Bunaken yang digelar anggota DPRD Sulut James Karinda, Selasa (04/11/2018) ditemui sejumlah masalah yang dirasakan masyarakat.
Salah satunya, masalah Puskesmas Pembantu (Pustu) Molas yang sudah empat tahun tidak bisa beroperasi.
“Unitnya ada tetapi tidak ada perawat yang ada di Pustu. Hal itu sudah terjadi selama empat tahun. Jadi, kalau ada masyarakat yang sakit harus menuju ke Puskesmas Bailang atau Puskesmas Tongkaina. Hal tersebut juga berhubungan dengan BPJS dimana rumah sakit meminta rujukan kemudian bisa menggunakan BPJS, tetapi mau rujukan bagaimana kalau Puskesmasnya saja tidak ada perawat,” ungkap Yulce Bataha warga Molas kepada JK.
Hal lain yang diterima JK disampaikan Regina Sabau dimana hingga saat ini, warga Molas dan sekitarnya tidak memiliki lahan pekuburan.
“Kalau ada warga yang meninggal, warga harus mencari lahan-lahan kosong untuk pekuburan. Dulu ada bantuan lahan pekuburan namun sudah penuh. Jadi kalau mau dikubur sudah saling susun kuburnya,” ungkap Sabau seraya menambahkan masalah lampu jalan, air bersih, kekurangan tenaga pengajar serta tidak adanya sekolah setingkat SMA menjadi kendala.
Menanggapi itu semua, James Karinda kepada warga berjanji akan menyampaikan masalah-masalah tersebut sesuai porsi Provinsi Sulut.
“Masalah Puskesmas adalah wewenang Pemkot Manado. Tetapi saya adalah wakil rakyat Manado jadi akan memperjuangkan masalah ini hingga ke Walikota Manado. Sedangkan hal-hal lain seperti air bersih, pendidikan saya selaku ketua Komisi IV yang berhubungan langsung dengan masalah iu, akan menyampaikan masukan-masukan itu langsung ke Kepala Dinas bahkan Gubernur Sulut,” tegas JK.
Menarik diketahui, pelaksanaan reses politikus Demokrat ini dilaksanakan dalam suasana gelap gulita. Sebab, rencana reses yang sedianya digelar pukul 5 sore ini tertunda hingga pukul 7 malam karena listrik. Bahkan, JK harus melaksanakan reses dengan menanyai satu-persatu warga dalam kondisi lampu padam.
Terkait itu, JK menyayangkan kesiapan PLN menghadapi hari besar Natal dan tahun baru.
“Sangat disayangkan apalagi saat ini banyak ibadah-ibadah menyambut Natal. Harusnya ada kesigapan,” tutupnya.
Penulis : M Anggawirya