CYBERSULUT.NET – Presiden AS Joe Biden positif COVID-19, Kamis 21 Juli 2022. Hasil tes PCR miliknya keluar hari itu, dan ia kemudian melakukan isolasi mandiri (isoman) di Gedung Putih.
“Agen penyebab infeksi COVID-19 yang dialami Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden “kemungkinan besar” adalah varian BA.5,” kata dokter presiden AS itu pada Sabtu 23 Juli 2022 seperti dikutip dari Xinhua, Senin (25/7/2022).
“Suaranya masih berat,” lanjut O’Connor. “Denyut nadi, tekanan darah, tingkat pernapasan, dan suhunya tetap normal. Saturasi oksigennya tetap bagus pada udara dalam ruangan (room air). Paru-parunya tetap bersih.”
Joe Biden (79) menjalani perawatan dengan baik dan akan terus mengonsumsi Paxlovid, terapi antivirus yang diproduksi Pfizer dan diberikan kepada pasien COVID-19, menurut O’Connor.
Saat ini Joe Biden menjalani karantina di Gedung Putih dan tetap menjalankan tugasnya.
Biden bergabung dalam daftar panjang pejabat di pemerintahannya dan anggota parlemen AS yang teruji positif Virus Corona COVID-19.
BA.5, subvarian Omicron dan mutan COVID-19 yang paling menular hingga saat ini, bertanggung jawab atas setidaknya 75 persen infeksi baru di seluruh Amerika Serikat.
Jumlah total kasus COVID-19 di Amerika Serikat telah melampaui 90 juta, dengan lebih dari 1 juta kematian terkait, menurut data terbaru dari Universitas Johns Hopkins.
Presiden AS dinyatakan positif COVID-19 dalam tes antigen cepat pada Kamis 21 Juli 2022 pagi, lalu hasilnya dikonfirmasi oleh tes PCR (polymerase chain reaction).
Dia dilaporkan dalam kondisi kesehatan yang baik, tetapi sebagai presiden AS tertua yang pernah terpilih, usianya meningkatkan kekhawatiran atas dampak COVID-19.
Pemeriksaan fisik pada November tahun lalu menemukan Biden “layak untuk bertugas”.
Tetapi menghadapi beban kerja yang berat, Biden – seperti presiden lain sebelum dia – menunjukkan tekanan: jalannya lebih kaku, rambutnya lebih tipis, dan pidatonya sedikit kurang lancar daripada saat pertama kali menjabat.
Secara politis Biden juga berada dalam masa kepresidenannya yang sulit, menghadapi pemilihan paruh waktu November yang diperkirakan akan menyakitkan bagi Partai Demokratnya, serta penurunan peringkat persetujuan pribadi.
Tes terakhir Joe Biden sebelumnya untuk COVID-19 adalah hari Selasa 19 Juli 2022. Saat itu hasilnya negatif.
Ini adalah pertama kalinya Joe Biden dinyatakan positif terinfeksi Virus COVID-19.
Infeksi Joe Biden terjadi ketika AS melihat peningkatan kasus COVID-19 dan lebih dari 1 juta orang telah meninggal karena COVID-19 sejak pandemi dimulai.
Diagnosis positif Joe Biden terjadi kurang dari seminggu setelah kunjungannya ke Timur Tengah, di mana ia mengadakan pertemuan dengan para pemimpin dunia di Israel dan Arab Saudi. Saat berada di luar negeri, Biden terlihat berjabat tangan, mengepalkan tangan, dan memeluk pemimpin lainnya.
Gedung Putih saat ini sedang melakukan pelacakan kontak bagi mereka yang mungkin merupakan kontak dekat Biden, menurut seorang pejabat, sejak hasil tes COVID-19 positif. Rencananya kontak dekat akan diberitahu pada hari Kamis, termasuk anggota Kongres dan pers.
Mengutip situs whitehouse.gov, pihak Gedung Putih menyatakan akan memberikan pembaruan harian tentang status Presiden Joe Biden saat ia terus menjalankan tugas penuh kantornya ketika dalam masa isolasi mandiri.
“Sesuai protokol standar untuk setiap kasus positif di Gedung Putih, Unit Medis Gedung Putih akan menginformasikan semua kontak dekat Presiden pada hari ini, termasuk Anggota Kongres dan anggota pers yang berinteraksi dengan Presiden AS selama perjalanan kemarin,” jelas pihak Gedung Putih dalam pernyataan tertulisnya.
Sumber : Liputan6.com