CYBERSULUT.NET – Pasca deklarasi dan dipercayakan sebagai Ketua DPD Bakti Nuswantara Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Brian Lery Riedel Rompas optimis akan mengedepankan dan menerapkan Demokrasi Pancasila dalam membesarkan Bakti Nuswantara dibawah arahan Ketua Umum, Kharles Simanjuntak.
“Demokrasi yang berjalan di Republik Indonesia tercinta saat ini, sudah melenceng jauh dari Pancasila dan cita-cita Founding Father,” kata Brian Rompas saat bincang santai bersama CYBERSULUT, Senin (17/01/2022).
Menurut Rompas yang dikenal dengan sapaan Brian Rogos ini, Demokrasi saat ini terkesan dikuasai oleh kalangan tingkat ekonomi atas yang dengan mudah bisa duduk di kursi eksekutif maupun legislatif.
“Anggaran Pilkada maupun Pileg yang membutuhkan anggaran hingga miliaran rupiah, tentu hanya bisa dikuasai oleh kalangan yang berkantong tebal saja sehingga orang biasa susah untuk bersaing dalam kompetisi yang mengedepankan demokrasi tersebut,” kata Brian.
Lanjut Brian, dengan tidak jalannya demokrasi Pancasila tersebut, mengakibatkan terjadinya ‘Oligarki’ dimana negara dan perekonomian hanya dikuasai oleh segelintir orang saja.
“Tentu saja akan terjadi ketimpangan sosial yang luar biasa. Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merajalela dan akan terciptanya budaya pragmatisme serta individualisme. Selain itu berpotensi terjadi disintegrasi maupun kerusuhan sosial, yang membuat kondisi negara menjadi lemah dan mudah di intervensi negara lain,” tutur alumni Universitas Bung Karno Jakarta ini.
Oleh karena itu, Brian yang pernah menuntut ilmu di Fakultas Hukum Unsrat ini menegaskan dengan hadirnya Bakti Nuswantara di tengah arus perkembangan teknologi, untuk tetap menegakkan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara.
“Bakti Nuswantara Sulut akan memperjuangkan penyederhanaan sistem politik sesuai dengan cita dan tujuan Pancasila, serta kekayaan alam sepenuhnya hanya bisa dikuasi oleh negara tanpa ada intervensi dari pihak yang memiliki tingkat ekonomi atas,” tukas Brian.
Diketahui, Bakti Nuswantara tepat pada peringatan Hari Sumpah Pemuda, Kamis (28/10/2021). Organisasi yang dideklarasi Lily Chodidjah Wahid, adik kandung Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini bertujuan untuk mengawal Pancasila sebagai ideologi bangsa.
Arti dari Nusawantara diangkat dari empat kata : Nu : Mahluk – Swa : Mandiri – Anta : Menuju dan Ra : Sang Pencipta (Tuhan).
Dalam deklarasi tersebut, Lily Wahid menjelaskan, Bakti Nuswantara menjunjung keberagaman budaya dan adat di Tanah Air. Menurutnya, semua harus tetap berdampingan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Negara tercinta ini memiliki beragam suku, budaya, adat yang tersebar di berbagai penjuru. Ini, jangan sampai terpecah belah dengan kepentingan apa pun,” katanya.
Panglima Besar Patriot Garuda Nusantara (PGN) Nuril Arifin Husein atau Gus Nuril menambahkan, Bakti Nuswantara menyadarkan kembali apa pun agama yang dipeluk semua tetap sama, yakni dalam bingkai Indonesia. “Boleh beragama Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan juga Islam, tetapi tetap Indonesia,” kata Gus Nuril.
Gus Nuril berpesan, putra-putri Ibu Pertiwi yang bergabung dengan Bakti Nuswantara mampu menyebarkan kasih dan cinta tanpa membedakan suku, ras dan agama.
Adapun tokoh deklarator yang hadir di lokasi di antaranya Hafidz Iwan C Iskandar, Kharles Simanjuntak, Mince Phieter, Tony Hasyim, Bambang Efendi, Indra Junjungan Nasution, Leo Pardede, Aini Pattihua, Uli Adam Malik, Sendy, dan Pariyadi.
REDAKSI