CYBERSULUT.NET – Tingkat partisipasi masyarakat menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tahun 2024 menunjukan tren yang positif.
Mengacu pada tingkat partisipasi secara keseluruhan di Sulut pada Pilpres dan Pileg yang belum lama lewat ini, tingkat partispasi masyarakat ada di angka 82 persen pemilih yang datang menyalurkan suara ke TPS.
“Namun memang KPU tidak hanya menjadikan pelaksanaan pemilihan pada hari H, sebagai alat ukur utama tingkat partisipasi pemilu,” ujar Ketua Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM KPU Sulut, Awaluddin Umbola dalam penyampaiannya saat membuka giat sosialisasi tahapan pemilihan KPU Sulut kepada pegiat pemilu, Jumat (21/06/2024) di Hotel Aston Manado.
Menurut Awaluddin Umbola, setiap tahapan menjadi bahan evaluasi bagi KPU Sulut untuk mengukur seberapa banyak masyarakat yang berpartisipasi.
“Semalam saya evaluasi di KPU Kabupaten/Kota, pendaftar calon Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) di 15 Kabupaten/Kota berlebihan dari kebutuhan. Secara keseluruhan Sulut itu membutuhkan Pantarlih di angka 7000an, tapi yang mendaftar di atas angka 8000an,” ungkap Awaluddin Umbola yang didampingi Kepala Sub Bagian teknis dan partisipasi masyarakat sekretariat KPU Sulut, Novie Runtukahu sebagai moderator.
“Ini menunjukan bahwa optimisme atau tingkat partispasi masyarakat tidak hanya pada hari H, tetapi dalam proses yang akan kita lewati kedepan sudah mulai kelihatan,” tukasnya.
Awaluddin Umbola pun berharap Pantarlih yang sudah direkrut sudah sesuai prosedur dan kompetensi, sehingga data yang akan dihasilkan akan mendapat kualitas yang baik dari proses pemutakhiran data pemilih.
Hadir sebagai nara sumber dalam sosialisasi tersebut, mantan komisioner KPU Sulut periode 2013-2018, Zulkifli Golonggomm dan Michael Mamentu dari akademisi Unsrat.
