CYBERSULUT.NET-Kabar Pemkab Bolmong yang akan memindahkan Rekening Umum Kas Daerah (RKUD) dari Bank SulutGo ke Bank Negara Indonesia (BNI) diakui Komisaris Utama (Komut) BSG Sanny Parengkuan akan mempersulit BSG.
Pasalnya, dikatakan Parengkuan bersama Direktur Perpatuhan BSG Mahmud Turuis, memang kalau akan ada pemindahan akan sangat mempersulit BSG.
“Karena ASN dari Pemkab Bolmong ada yang melakukan pinjaman di BSG. Ketika gaji dari ASN ini dipindahkan ke bank lain, maka akan terjadi kredit macet di BSG. Dan otomatis akan berpengaruh pada pendapat maupun rencana kerja BSG yang telah ditata sejak awal 2018 lalu,” jelas Parengkuan.
Namun begitu, lanjut Parengkuan, saat ini pihak BSG tengah melakukan pendekatan dengan pihak Pemkab Bolmong terkait kabar akan ditariknya dana RKUD tersebut.
“Kami lagi mengupayakan lewat pendekatan agar tidak ditarik. Tapi, sampai saat ini masih di BSG. Intinya jangan sampai ditarik lah kami akan negosiasi terus, upaya pasti akan dilakukan. Semoga bisa bertahan,” harapnya.
Sementara itu, Wakil Rakyat Bolmong Raya Jems Tuuk ketika dimintai tanggapan terkait kabar tersebut berharap kabar tersebut tidak sampai terjadi.
“Jangan sampai persoalkan ketidak adanya wakil BMR di BSG menjadi alasan penarikan RKUD Pemkab Bolmong dari BSG. Secara persuasif mari kita bicara baik-baik antara BSG dan Pemkab Bolmong,” ajak Tuuk.
Dirinya menilai, jika hal penarikan tersebut terjadi, bukan tidak mungkin petaka akan dihadapi BSG.
“Impek dari berpindahnya gaji tersebut akan ada perubahan besar. Karena sesuai pernyataan Komut BSG tadi, ada 350 M kredit yang akan ditinggalkan di BSG. Kalau itu macet, bisa kolaps ini BSG karena NPL-nya naik. Jadi harus ada usaha keras. Saya percaya Bupati punya alasan tersendiri, dan kita bersama-sama akan mencari jakan keluar untuk mengatasi itu,” tutup legislator yang dikenal vocal dan berapi-api dalam memperjuangkan suara rakyat ini.
Penulis: Anggawirya Mega
